Slawi, Gatra.com - Ketersediaan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah jumlahnya masih terbatas. Jumlah APD yang dibutuhkan mencapai 30 buah untuk menangani satu pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengatakan, APD di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 masih mencukupi kendati jumlahnya terbatas.
"APD memang jumlahnya terbatas. Tapi, sekarang sudah mulai ada droping di rumah sakit. Kita membeli. Sementara ini sudah tercukupi," kata Hendadi, Senin (13/4).
Menurut Hendadi, dalam sehari, untuk menangani satu pasien Covid-19 di satu rumah sakit, APD yang dibutuhkan sebanyak 20 hingga 30 buah. Sedangkan jumlah rumah sakit yang disiapkan untuk penanganan pasien Covid-19 ada tiga rumah sakit, yakni RSUD dr Soeselo, RSUD Suradadi dan RS Mitra Siaga.
"Pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini dirawat di RSUD dr Soeselo saat ini ada 10 orang. Pertambahannya dua tiga orang. Di RSUD Suradadi dan RS Mitra Siaga belum ada," ucapnya.
Menurut Hendadi, terbatasnya APD di pasaran karena bahan baku yang digunakan impor. Sementara APD yang tersedia di dalam negeri sudah lebih dulu diekspor ke luar negeri sebelum wabah Covid-19 melanda Indonesia.
"Barangnya kebetulan bahan bakunya masih impor. Sebenarnya kita mau produksi tapi bahan bakunya impor," ujar dia.
Hendadi mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien Covid-19, pihaknya sudah memesan APD pakaian hazmat ke pengusaha konveksi lokal di Desa Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Material pakaian hazmat yang dibuat menggunakan polypropylene spunbond sehingga memenuhi standar untuk penanganan pasien infeksi virus corona.
"Kami sudah pesan 2.000 pakaian hazmat dan yang sudah datang 1.200," ungkap Hendadi.
Pakaian hazmat buatan UMKM tersebut akan dipergunakan untuk tenaga medis di RSUD dr Soeselo dan rumah sakit lain yang menangani pasien dalam pengawasan atau suspect Covid-19. "Sebelum digunakan disterilisasi terlebih dahulu di rumah sakit," ucapnya.