Pelalawan Gatra.com - Juru bicara (Jubir) percepatan penanganan covid-19 Pemkab Pelalawan Provinsi Riau, Asril mengatakan ada dua tambahan pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona.
Menurut Asril, dua pasien terbaru ini belakangan diketahui memiliki kontak dengan pasangan suami istri (Pasutri) inisial JG (58) dan RBT (50) yang telah dinyatakan positif corona beberapa waktu lalu.
Dua pasien tambahann itu yakni, IE (16) merupakan warga Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, lalu untuk pasien ke empat yakni AS (30) yang berprofesi sebagai dokter.
"Untuk kedua pasien tambahan itu memiliki riwayat kontak fisik atas pasutri yang positif sebelumnya," kata Asril, Senin (13/4).
Hingga saat ini Pemkab pelalawan mendata sudah empat orang pasien positif terjangkit covid-19. Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (OPD) berjumlah 845 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 17 orang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya pasutri yang merupakan pasien pertama di Pelalawan itu, memiliki riwayat perjalanan dari DKI Jakarta pada 13 Maret lalu.
Sepulangnya mereka dari Jakarta sempat mengalami demam tinggi hingga akhirnya berobat kesalah satu rumah sakit swasta di Pelalawan.
Namun saat petugas kesehatan setempat menjalan protokol kesehatan terhadap pasutri tersebut, naasnya kedua pasien tadi malah tidak mengakui bahwa mereka memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.
"Rumah Sakit Efarina Pangkalan Kerinci tepatnya pasutri itu berobat. Namun sayangnya kedua pasien tadi tidak mengakui kalau mereka dari Jakarta," tutur Asri.
Karena kedua pasien tidak mengakui riwayat perjalanan tersebut lantas petugas medis setempat menduga bahwa mereka mengidap penyakit Demam berdarah dengue (DBD) dan tifus, setelah diberikan obat pasien tadi diizinkan pulang dan beristirahat dirumah.
Sebelumnya Kamis (2/2) RSUD Pekanbaru sudah menetapkan RBT terlebih dahulu terpapar virus corona.
Terpisah Humas Rumah sakit Efarina, membenarkan bahwa pasien yang dinyatakan positif ini pernah menjalani perawatan medis di rumah sakit swasta ini.
Hanya saja pasien tersebut tidak mengaku ketika sempat ditanyakan riwayat perjalanan dari Jakarta. "Pernah berobat kesini tapi pasien tidak mengakui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta," katanya