Solo, Gatra.com - Solo menjadi salah satu kota rujukan di kabupaten sekitarnya untuk penanganan Covid-19. Namun sayangnya, wacana untuk membuat rumah sakit tersentral rujukan Covid-19 hingga saat ini terhambat izin.
Awalnya Pemkot Solo akan membuat RS tersentral yang menggunakan bangunan RS Bung Karno. Segala peralatan pendukung dan bangunan telah disiapkan oleh Pemkot. Namun hingga kini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum juga memberikan izinnya.
"Persiapannya sudah kami lakukan. Gedungnya sudah disiapkan, peralatan pendukungnya dan kamar isolasi juga siap," ucap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo Ahyani, Senin (13/4).
Bahkan untuk alat pelindung diri (APD), Pemkot Solo telah menyiapkan stok yang memadai. Banyak bantuan dari masyarakat yang diterima Pemkot untuk menangani wabah ini.
"Kalau APD kami perkirakan stoknya siap sampai Mei mendatang," ucapnya.
Rumah sakit tersebut diperkirakan bisa menampung hingga 200 pasien. Hanya saja kendala utama RS ini adalah tenaga medis.
Sebelumnya sudah ada wacana untuk bekerjasama dengan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI). Dalam hal ini ARSSI menyatakan siap untuk memberikan bantuan tenaga medis.
"Kemarin memang wacananya begitu. Tapi ternyata juga tidak mudah," ucapnya.
Sampai saat ini Pemkot Solo menunggu izin dari pemerintah provinsi Jawa Tengah. Pasalnya untuk penunjukan rumah sakit yang menangani Covid-19, kewenangannya ada di provinsi.
"Kita sudah mengajukan surat. Namun sampai saat ini belum ada respon," ucapnya.