Semarang, Gatra.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sepanjang 2019 menunjukkan peningkatan dengan membukukan laba bersih senilai Rp807,69 miliar. Laba bersih tersebut meningkat sebesar 21,67% dibandingkan dengan laba bersih 2018 senilai Rp663,85 miliar.
Kenaikan laba bersih Sido Muncul ini ditopang penjualan yang tumbuh sebesar 11,23% selama 2019 yang mencapai Rp3,07 triliun, dibandingkan atas tahun sebelumnya senilai Rp 2,76 triliun.
Direktur Utama (Dirut) Sido Muncul, David Hidayat menyatakan, dengan kondisi perusahaan ini akan membagikan deviden kepada pemegang saham senilai Rp729,33 miliar dengan rasio payout sebesar 90% atas laba bersih 2019.
“Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham senilai Rp729,33 miliar atau Rp 49 per lembar saham,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima Gatra.com Senin (13/4).
Pembagian dividen, lanjut David, dengan rincian Rp22 per lembar atau Rp327,46 miliar telah didistribusikan sebagai dividen interim pada 20 Nov 2019. Sedangkan sisanya Rp27 per lembar atau Rp401,88 miliar akan didistribusikan pada 5 Mei mendatang, detail jadwal pembagian dividen tunai dapat dilihat di publikasi hasil RUPS.
Menurutnya, dalam RUPS yang berlangsung Rabu (8/4), juga menyetujui laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan perseroan tahun buku 2019 dan penunjukkan Akuntan Publik Independen untuk tahun buku yang akan berakhir pada 31 Desember 2020 terdiri Ibu Ratnawati Setiadi dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja (Ernst & Young Indonesia)
“RPUS juga menyetujui penetapan gaji dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris, serta pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan kepada Direksi,” ujar David.
Lebih lanjut, David menyatakan, manejemen telah melakukan upaya meningkatkan penjualan baik lokal maupun ekspor sejalan dengan adanya peningkatan kapasitas produksi jamu herbal likuid/Tolak Angin dan sejenisnya.
Penjualan Sido Muncul saat ini tercatat 67% masih dikontribusikan dari penjualan jamu herbal dan suplemen atau setara Rp2,06 triliun, kemudian penjualan makanan dan minuman senilai Rp886,23 miliar, dan penjualan farmasi senilai Rp117,24 miliar.
Total aset Sido Muncul hingga akhir 2019 naik 6% dari Rp3,33 triliun menjadi Rp 3,53 triliun. Sementara total liabilitasnya juga naik 8,5% menjadi Rp 472,19 miliar dan total ekuitasnya naik 5,5% menjadi Rp 3,06 triliun.