Semarang, Gatra.com – Rasa was-was menghinggapi para awak media saat melakukan pemeriksaan dini dan menunggu hasil pada resiko terpaparnya virus corona melalui rapid diagnostic test.
Pewarta atau wartawan digolongkan mereka adalah kelompok berpotensi resiko terpapar karena kerap bersinggungan dengan lingkungan luar selama reportase di tengah pandemi Covid-19.
Total ada 32 pewarta dari gelombang pertama rapid test yang gelar Pemerintah Kota Semarang, di Situation Room Pemkot Semarang, Senin (13/4). Satu persatu diambil sampel darah baik kapiler atau vena untuk kemudian dimasukan dalam test pack rapid test.
“Hari ini kami melakukan pemeriksaan terhadap kelompok orang beresiko beresiko terpapar Covid-19 yaitu awak media atau wartawan,” kata Agnesia Nia, petugas tenaga kesehatan UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Semarang.
Dikatakannya, berdasar manual kit rapid test tingkat sensitifitas yang dihasilkan apakah beresiko terpapar corona mendekati angka 80-86 persen resiko. Angka tersebut memang bukan menunjukan hasil mutlak apakah postif atau negatif terpapar corona.
"Setidaknya akan ada langkah selanjutnya jika menunjukan resiko postif corona, terlebih jika pernah bersinggungan langsung dengan kategori orang positif Covid-19,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan yang berlangsung, semua dari 32 pewarta menunjukan hasil yang melegakan dengan keseluruhan dinyatakan negatif beresiko terpapar corona.
“Hasil sementara semua 32 wartawan hasilnya negatif,” katanya.
Salah satu pewarta, Adenyar Wicaksono mengaku sempat was-was untuk mengikuti rapid diagnostic test tersebut. Lantaran beberapa kesempatan ikut meliput lapangan isu corona baik dengan para pejabat atau aktivitas lainnya ditengah pandemi yang masih terjadi.
“Sempat was-was karena takut melihat hasilnya. Beberapa kali ikut meliput acara pejabat terkait edukasi sosialisasi corona datau aktivitas sosial bencana corona,” katanya.
Dia merasa lega setelah menunggu 15 menit rapid test jika penanda di alat rapid diagnostic test menunjukan tanda satu strip garis merah.
“Artinya negatif beresiko terpapar corona,” kata pewarta Jawa Pos Radar Semarang.
Untuk gelombang kedua pemeriksaan rapid diagnostic test bagi pewarta Kota Semarang akan dilanjutkan ada Selasa (15/4) ditempat yang sama sekitar pukul 11.00 sampai 14.00 WIB.