Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah positif COVID-19 di Indonesia bertambah 316 kasus dengan total positif menjadi 4.557 kasus pada Senin (13/4). Sehari sebelumnya, total kasus positif mencapai 4.241 kasus.
Dari data itu, jumlah pasien yang sembuh sebanyak 380 orang. Angka ini naik sebanyak 21 kasus dari sebelumnya yang berjumlah 359 orang sembuh.
Sementara itu, angka kematian jauh lebih tinggi dari kasus sembuh, yakni sebesar 399 kasus. Jumlah tersebut naik sebanyak 26 kasus dari sebelumnya yang berjumlah 373 orang meninggal dunia.
"Kita patut bersyukur sudah ada 380 orang dinyatakan sembuh, kita berharap bahwa ini menjadi sebuah optimisme kita semua bahwa COVID-19 bisa sembuh," kata Yuri dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (13/4).
Yuri menjelaskan, tingginya angka kematian didominasi oleh kelompok usia di atas 50 tahun. Di kelompok usia tersebut, Yuri menyebut banyak pasien yang memiliki penyakit bawaan sebelum terpapar Covid-19.
"Sebagian besar yang meninggal ini terutama pada kelompok usia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit-penyakit sebelumnya, dari data yang kami punya paling banyak adalah tekanan darah tinggi, diabetes dan beberapa dengan penyakit paru-paru yang kronis," katanya.
Yuri melanjutkan, berdasarkan data yang dicatat Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Provinsi DKI Jakarta masih jadi episentrum dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak, yaitu 2.186 jiwa per 13 April.
Setelah DKI Jakarta, ada Jawa Barat dengan 540 pasien positif, Jawa Timur dengan 440 pasien, Banten dengan 285 pasien, Sulawesi Selatan 223 kasus, dan Jawa Tengah dengan 203 pasien.
Data Gugus Tugas juga merincikan lima kasus positif di Aceh, Bali 86 kasus, Bangka Belitung empat kasus, Bengkulu empat kasus, DI Yogyakarta 57 kasus.
Kemudian empat kasus di Jambi, Kalimantan Barat 13 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 25 kasus, Kalimantan Selatan 34 kasus, Kalimantan Utara 16 kasus.
Di Kepulauan Riau 21 kasus, NTB 37 kasus, Sumatera Selatan 18 kasus, Sumatera Barat 45 kasus, Sulawesi Utara 17 kasus, Sumatera Utara 67 kasus, Sulawesi Tenggara 16 kasus, NTT dan Gorontalo masing-masing satu kasus.
Selanjutnya Sulawesi Tengah 19 kasus, Lampung 21 kasus, Riau 20 kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing dua dan 11 kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 68 kasus dan Sulawesi Barat lima kasus.