Home Kebencanaan Eks Napi Teroris Jateng Bantu Ribuan Masker Kain

Eks Napi Teroris Jateng Bantu Ribuan Masker Kain

Semarang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menerima bantuan alat pelindung diri (APD), masker, hand sanitizer dari yayasan dan perusahaan untuk penanganan Virus Corona atau Covid-19.

Bantuan itu antara lain berupa 1.350 masker dari eks narapidana teroris (napiter) Jawa Tengah (Jateng) yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam. Kemudian, sebanyak 1.500 alat pelindung diri (APD) dan 5.000 botol susu untuk tenaga medis dari grup Cimory, United Bike, dan PT Pesona Wisata Jateng serta 2.000 hand sanitizer dari PT Kosmetika Tama Super Indah.

Bantuan tersebut diserahkan secara langsung kepada Gubernur Jateng Pranowo didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Semarang, Senin (13/4).

Perwakilan napiter, Joko Tri Harmanto alias Jack Harun, menyatakan bantuan 1.350 masker kain merupakan bentuk kepedulian Yayasan Gema Salam terhadap wabah Virus Corona.

Yayasan Gema Salam merupakan wadah bagi mantan napiter di Jateng yang didukung oleh Bapas Surakarta dan Yayasan Prasasti Perdamaian.

“Harapan kami bisa membantu masyarakat agar tetap menaati peraturan pemerintah untuk mengenakan masker,” katanya.

Menurut Jack Harun, sebanyak 1.350 masker terdiri atas 1.000 masker dari kaos dan 350 dari kain batik dibuat sendiri. Bahan masker dari sisa jahitan kaos dan baju batik.

“Pembuatan memakain waktu satu pekan. Teman-teman setiap hari bisa membuat 100 masker kain,” ujarnya.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan tenaga medis.

Kepedulian eks napiter di Yayasan Gema Salam sangat luar biasa karena telah memberikan kontribusi kepada masyarakat berupa masker yang sangat berguna.

“Semua bantuan ini pasti sangat membantu bagi masyarakat, serta tenaga medis yang berjuang sampai nyawa pun dipertaruhkan,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, pihaknya tidak pernah menghitung jumlah bantuan yang penting diberikan dengan ikhlas dan ingin disumbangkan untuk kemanusiaan.

“Terpenting adalah ketulusan hati dan niat yang baik. Kita ikut merasa menanggug bersama sakitnya bangsa, negara, dan deritanya rakyat,” ujarnya.

 

118