Solo, Gatra.com - Sejumlah Hotel di kota Solo tercatat tutup pasca wabah Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Dampak dari penutupan, para karyawan terpaksa dirumahkan. Tercatat ada 12 hotel yang tutup dalam kisaran waktu satu bulan terakhir. Hampir kesemuanya merupakan hotel-hotel kategori besar.
"Dari 160 hotel yang jadi anggota kami, sudah ada 12 yang tutup," ucap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Abdullah Soewarno, Senin (13/4). Dengan adanya wabah ini, pihak hotel terpaksa merumahkan karyawannya. Hanya sebagian karyawan yang diminta tetap masuk. Selain itu karyawan masuknya pun tidak satu bulan penuh.
"Mereka yang masuk digaji sesuai dengan jumlah hari masuk. Saat ini hotel yang masih buka pun menerapkan sistem serupa," ucapnya. Dengan adanya wabah ini, okupansi hotel hanya berada di kisaran angka 10-15 persen saja. Meski sudah ada relaksasi pajak dari pemerintah, namun kondisi tetap memberatkan bagi perhotelan.
Padahal bagi hotel yang tetap buka, sudah diterapkan standar protokol kesehatan. Misalnya melakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermogun, menyediakan hand sanitizer, hingga penyemprotan disinfektan. "Kami dari PHRI benar-benar meminta hal ini dilakukan oleh pihak hotel," ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta agar seluruh sektor swasta yang merumahkan karyawannya, memenuhi hak-haknya terlebih dahulu. Sebab kondisi wabah semacam ini membuat semua sektor terdampak. "Saat ini Pemkot Solo baru bisa memberikan bantuan bagi mereka yang sudah terdata. Untuk karyawan yang dirumahkan akibat covid-19, mungkin akan kami tambahkan pada pendataan berikutnya," ucapnya.