Semarang, Gatra.com - Sebagai bentuk penghargaan kepada tenaga medis yang bertugas menangani pasien Virus Corona, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengusulkan mendapatkan bintang jasa.
Menurut Ganjar, tenaga medis seperti dokter dan perawat adalah pahlawan kemanusiaan karena telah berjasa besar dalam menangani wabah Virus Coroan atau Covid-19.
“Saya mengusulkan dokter, perawat, tenaga medis di seluruh Jateng yang menangani pasien Covid-19 untuk mendapatkan bintang jasa,” katanya di Semarang, Senin (13/4).
Baca juga: Berikan Semangat, Ganjar Telepon Petugas Medis Positif Covid
Usulan tersebut, lanjutnya, telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Sekretariat Militer Presiden (Sesmil).
Presiden menyambut baik usulan pemberian bintang jasa tersebut serta masih dilakukan pertimbangan lebih lanjut sebelum diputusakan
Lebih lanjut Ganjar, menyatakan usulan pemberian bintang jasa ini setelah usulan memakamkan para dokter, perawat dan tenaga medis yang meninggal menangani Covid-19 di Taman Makam Pahlawan secara administrasi tidak mudah. Untuk bisa dimakamkan di Taman Makam Pahkawan antara lain harus mendapatkan bintang jasa dari pemerintah.
“Usulan pemberian bintang jasa ini merupakan upaya kami memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka para pejuang kemanusiaan di Jateng,” ujar Ganjar.
Orang nomor satu di Jateng ini, meluruskan informasi yang beredar di masyarakat tentang penyiapan Taman Makam Pahlawan bukan bermaksud untuk mendoakan para dokter, perawat, dan tenaga medis yang menangani Covid-19 meninggal dunia. "Namun, ingin memberikan penghormatan tertinggi, setelah terjadi insiden penolakan pemakaman jenazah perawat yang menangani pasien Covid-19 oleh warga Ungaran, Kabupaten Semarang," katanya.
Oleh karenanya, ia mengusulkan tenaga medis yang gugur karena berjuang melawan covid-19 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.“Ternyata niat baik saya, diterima salah oleh seorang dokter dan kemudian mengkritik saya di media sosial,” ujar Ganjar.
Masyarakat, pinta Ganjar untuk tidak menyebarkan berita yang tidak benar atau bersifat provokasi. Harus melakukan klarifikasi untuk mendapatkan maksud yang sebenarnya. “Tidak setuju dengan saya tidak apa-apa, tapi jangan provokasi warga. Saya menghormati dokter tersebut karena beliau sudah bekerja dengan baik sebagai tenaga kesehatan,” katanya.
Ganjar menambahkan untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di Jateng masih mencukup. Seluruh rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Virus Corona sudah terpenuhi kebutuhan APD, hanya kekurangan masker N95.
“Besok rencananya akan datang bantuan sebanyak 10.000 masker N95. Kami tidak tinggal diam dengan memberikan yang terbaik bagi tenaga medis di Jateng agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman,” ujar Ganjar.