Banjarnegara, Gatra.com - Pemdes Pagak, Kecamatan Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah, membagikan sebanyak 900 galon air yang digunakan untuk mencuci tangan untuk dibagikan kepada seluruh keluarga di Desa Pagak. Galon tersebut dibagian bersama dengan sabun antiseptik.
Kepala Desa Pagak, Sudarwo mengatakan galon air untuk cuci tangan ini adalah modernisasi dari padasan, atau wadah cuci tangan yang lazim dimiliki warga desa pada masa lalu. Pola hidup bersih dan upaya phyisical distancing dinilai efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
Menurut Sudarwo, warga desa dibekali sarana reresik untuk tempat cuci tangan. Dahulu, sarana itu bernama padasan. Padasan terdapat di depan rumah berupa genthong air atau tempayan yang diberi lubang pancuran dan disumpal kayu atau karet. Setiap orang yang masuk ke rumah diharuskan mencuci kaki, tangan, dan wajah. “Untuk mencegah penyakit,” ucapnya.
Nasihat yang kerap diucapkan terkait padasan itu ialah "reresik ben sawane ora kathut". Artinya, membersihkan badan agar penyakit dan hal-hal buruk tidak terbawa. Tetapi, seiring berjalannya waktu, kearifan lokal itu pun surut.
Padasan tidak dibuat, terutama bagi bangunan-banguna baru. Karenanya, saat terjadi wabah corona sarana padasan kembali digalakan. Hanya saja tidak lagi menggunakan genthong tanah liat. “Pertama dengan peran serta masyarakat dan OPD yang ada, kami berupaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah kamim” katanya.
Dia menjelaskan, pemerintah desa juga telah membentuk Relawan Desa Lawan Covid-19 setelah terbit Surat Edaran Menteri Desa PDTT Republik Indonesia Nomer 8 Tahun 2020. Relawan dibentuk secara gotong royong melibatkan 127 orang. Dengan rincian, 102 orang relawan di tingkat RT/RW dan 25 orang di tingkat desa.