Home Kesehatan Di Banjarnegara Masih Ada ODGJ Dikerangkeng

Di Banjarnegara Masih Ada ODGJ Dikerangkeng

Banjarnegara, Gatra.com - Seorang penderita gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Singamerta, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, dikurung di kerangkeng bambu di dalam rumah. Fakna ini ditemukan ketika Dokter kesehatan jiwa Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, dr Seno Bayu Aji Sp KJ, blusukan ke sejumlah desa.

Dalam 'blusukan' kali ini, sedikitnya ada 6 pasien yang didatangi. Di Desa Singamerta, Kecamatan Sigaluh, ada 5 pasien dengan gangguan jiwa dengan berbagai kondisi. Dari 5 pasien itu, 1 di antaranya dikurung.

Nama pasien tersebut adalah BM. Dia menempati sebuah rumah sederhana bertembok bata tanpa plester. BM menempati ruangan antara kamar mandi dan dapur rumah milik anaknya, Nur Hasanah (27). Dia dikerangkeng dalam sebuah ruangan seluas 1,5 x 2 meter menggunakan bilah-bilah bambu.

Alas berupa tanah dan di dalamnya hanya ada bangku memanjang untuk ia duduk dan berbaring. Kesehariannya tak mau menggunakan baju, dan berbicara meracau, namun masih bisa berinteraksi dengan orang lain.

"Pasien yang kita temui bervariasi, ada yang ringan, sedang dan berat. Khusus di Kincang yang di ruangan kecil itu, termasuknya gangguan berat, tapi kita bersama tim medis puskesmas dan keluarganya melakukan upaya, baik pemberian obat secara oral, dan ke depan kita usahakan obat injeksi," kata Seno, dalam keterangannya, Sabtu malam (12/4).

Sementara itu, Nur Hasanah menuturkan, saat masih kecil ibunya normal. Namun saat ibunya bekerja di Jakarta, keluarga sempat putus kontak. Belakangan diketahui, ibunya sudah dirawat di panti sosial di Pekalongan.

Dia dan keluarga sudah berupaya untuk penyembuhan ibunda tercintanya. Namun hingga saat ini belum menunjukkan kemajuan yang berarti. Hasanah berharap ibunya sembuh. Salah satunya dengan datangnya dokter kesehatan jiwa ke rumahnya.

"Saya berharap ada kesembuhan bagi ibu saya. Saya juga berusaha agar ibu mau mengonsumsi obat yang diberikan dokter," ucap Hasanah.

Yuli Puriwati, Petugas Program Jiwa Puskesmas Rakit 2, dalam kesempatan sama menuturkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya beberapa waktu lalu, mulai pemberian gizi, obat, serta injeksi.

"Dulu sudah masuk program kami, namun karena semakin banyak, sedikitnya saat ini ada 53 pasien yang kita tangani, maka kami masih ada kekurangan fasilitas untuk beberapa pasien," ucap Yuli.

537