Mataram, Gatra.com - Ketersediaan bahan pokok terutama pangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam beberapa bulan ke depan sebagai imbas penyebaran virus corona-19 ini harus dipastikan guna menunjang ketersediaan bahan pokok (Bapok) utama masyarakat di NTB. Karena itu, Pemda NTB meluncurkan program untuk menjamin kebutuhan masyarakat selama 3 bulan.
“Selain fokus dalam pencegahan dan penanganan medis, Pemerintah Provinsi NTB juga berkoordinasi dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota se-NTB dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok (bapok) bagi kebutuhan masyarakat,” kata Sekretaris Daerah NTB HL Gita Aryadi dalam keterangan tertulisnya diterima Gatra.com, Sabtu (11/4).
Menurutnya, dari hasil pemantauan Tim Satgas Pangan bahwa kebutuhan bahan pokok masyarakat terutama beras, minyak goreng, gula, dan lainnya dalam kondisi cukup tersedia, terlebih saat ini NTB memasuki musim panen padi.
Mantan Kabag Humas Setdaprov NTB ini juga mengatakan, selain itu, tim juga terus melakukan pengawasan untuk mengendalikan harga dan menghindari penimbunan bahan pokok.
Selain itu, guna meminimalisir dampak sosial ekonomi, Pemerintah Provinsi NTB akan segera meluncurkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang bagi 105.000 KK se-NTB, dalam bentuk paket Sembako Plus yang terdiri dari beras, telur, minyak goreng, teh, minyak kayu putih, dan lain-lain.
Ia menambahkan, setiap paketnya senilai Rp250.000 per KK per bulan dan akan diberikan selama masa Darurat Covid-19 untuk tiga bulan ke depan sejak mulai 16 April hingga Juni 2020.
“Program JPS itu nantinya diperuntukkan bagi 73.000 KK berbasis data KK Desil 1 (Sangat Miskin), Desil 2 (Miskin), dan Desil 3 (Rentan Miskin/Hampir Miskin) yang belum ter-cover dalam program Kementerian Sosial RI, baik berupa bantuan PKH maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Bantuan Sembako,” ujarnya.