Mentawai, Gatra.com - Sebanyak 45 turis asing terjebak di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar). Mereka tidak diizinkan keluar dari pulau, semenjak pemberlakuan penjagaan ketat oleh pemerintah daerah setempat.
Sebaliknya, di sisi lain puluhan turis itu juga enggan kembali ke negara asalnya. Apalagi, umumnya negara asal turis tersebut lebih parah kasus pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Beberapa di antara negara turis itu telah melakukan lockdown, atau tidak bisa dimasuki kembali.
"Mereka masih di Mentawai dan belum boleh keluar. Apalagi di negara mereka lockdown, daripada terkatung-katung, mending mereka di sini," kata Bupati Mentawai, Tudas Sabaggalet saat video conference, Sabtu (11/4).
Dikatakan Yudas, turis itu berasal dari Eropa, Amerika Serikat, dan Australia yang datang ke Mentawai sebagai wisatawan. Salah satu tujuannya ke Mentawai menikmati ombak untuk berselancar (surfing). Kini mereka diizinkan tinggal sementara, yakni di resort yang ada di pulau terluar Sumbar itu.
Lebih lanjut dijelaskan, puluhan turis itu tersebar di sejumlah resort pulau Mentawai, yang jaraknya jauh dari perkampungan penduduk. Mereka diberikan makanan oleh masyarakat setempat, yang hanya diletakkan di atas kapal untuk diambil turis tersebut tanpa adanya kontak fisik.
Selain itu, turis tersebut tidak boleh bertemu masyarakat setempat. Dalam artian, hanya diberikan izin tinggal atau beraktivitas di kawasan resort masing-masing. Kondisi ini juga sudah dilaporkan kepada pihak imigrasi, agar memberikan izin tinggal sementara bagi turis tersebut sampai suasana kondusif.
"Kita berikan izin tinggal sementara, walaupun masanya sudah habis. Mereka tinggal di resort, kondisi kesehatannya baik. Mereka diberi makanan, tapi tidak boleh kontak langsung dengan masyarakat," jelas Yudas.
Diketahui, Kepulauan Mentawai sudah menutup akses masuk bagi pendatang sejak 31 Maret 2020. Semua hotel dan penginapan dilarang menerima tamu. Kapal yang datanh hanya boleh membawa bahan makanan pokok, BBM, logistik penanganan Covid-19. Bagi warga Mentawai yang masuk diperiksa kesehatannya lebih ketat.