Tegal, Gatra.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah mulai melakukan pemetaan jalur mudik Lebaran 2020. Personel dan rekayasa lalu lintas akan disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Subandriya mengatakan, pemerintah pusat sudah memastikan tidak melarang warga untuk mudik dan hanya memberikan imbauan agar warga tidak mudik. Sehingga persiapan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2020 tetap dilakukan.
"Kami tetap memetakan jalur mana yang kira-kira akan dilalui warga. Sekalipun itu ramai atau tidak, kewajiban polisi adalah memastikan kelancaran dan keamanan," kata Subandriya di Kota Tegal, Sabtu (11/4).
Subandriya mengaku sudah meninjau jalur mudik dari Kota Pekalongan hingga Kota Tegal. Langkah ini untuk mempersiapkan rekayasa lalu lintas yang diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah kendaraan.
"Nanti kami coba akan membuat rekayasa jalan. Kalau toh normal aja, kami tidak perlu bikin rekayasa jalan, tetapi anggota kami tetap stand by," ujarnya.
Menurut Subandriya, seperti arus mudik tahun-tahun sebelumnya, pos pelayanan dan pengamanan akan didirikan di sejumlah titik. Personel juga akan disiagakan di titik-titik yang rawan kemacetan.
"Personel, seperti biasa, kami akan melibatkan instansi samping, baik TNI maupun Dinas Perhubungan. Saya coba tetap membuat SOP, mana kala itu nanti warga yang bener-bener mudik, kami juga siap memberikan pelayanan di jalan," ujar dia.
Subandriya menyebut, survei di perbatasan wilayah Jawa Tengah dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan Jawa Timur juga sudah dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi jika perlu dilakukan penyekatan menyusul sudah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
"Sudah kami survei titik-titiknya. Tujuannya apa, saya mencoba membuat skenario jalan mana kala dibutuhkan penyekatan kami siap. Tapi sekali lagi itu kalau dibutuhkan. Kalau tidak ya seperti biasa," ucapnya.