Padang, Gatra.com - Jumlah kasus terkonfirmasi virus corona di Sumatra Barat (Sumbar) terus meningkat. Diperkirakan puncaknya akan terjadi pada pertengahan Mei 2020 mendatang, hingga bisa mencapai 350 orang.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno memprediksi banyaknya jumlah terjangkit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tersebut, berdasarkan keterangan tim ahli Virus Corona Universitas Andalas (Unand) Padang. Apalagi, di Sumbar dari linear 0 sampai 32 saat ini menunjukkan tren kenaikan.
"Hasil dari Unand seperti itu. Data secara fakta saat ini terus meningkat. Perhitungn korban positif diperkirakan bisa 350 orang, tapi kita berharap tidak terjadi," kata Irwan di Padang, Sabtu (11/4).
Dikatakan Irwan, tim ahli dari Unand itu memprediksi akan terjadi peningkatan Covid-19 secara eksponensial, dengan kemungkinan peningkatan tertinggi terjadi sekitar 21 Mei 2020. Prediksi eksponensial tersebut, diambil berdasarkan kajian data kasus pengalaman yang terjadi di negara lain.
Menurutnya, salah satu penyebab peningkatan karena banyaknya perantau pulang kampung. Selama masa tanggap darurat, sekitar 49 ribu perantau yang pulang melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kemudian yang masuk melalui jalur darat juga mencapai ribuan orang.
Selain itu, kecenderungan orang Minang yang pulang saat lebaran, juga diprediksi menjadi penyebab peningkatan angka positif. Kendati imbauan menunda pulang kampung telah dilakukan berulang kali. Namun tetap saja tidak bisa dibendung, sebab perantau pulang kampung memiliki beragam alasan.
"Kita sudah berupaya mengimbau perantau tidak pulang dulu, tapi tidak bisa dibendung. Kita bisa maklumi, karena akan Ramadan dan Lebaran," ujar Irwan.
Kendati begitu, dikatakan alumnus Universitas Indonesia itu, diperkirakan setelah 21 Mei 2020 nanti, korban terjangkit mulai turun, lalu landai, sehingga akhir Agustus semuanya selesai. Namun, hal tersebut bisa kenyataan atau sebaliknya, sebab perkiraan itu baru sebatas kajian tim Virus Corona dari Unand.
Terkait hasil kajian itu, Pemprov Sumbar terus meningkatkan pengecekan di sembilan titik di kawasan perbatasan jalur darat, dan BIM. Salah satunya dengan pemeriksaan selektif, dan mendirikan posko karantina. Upaya ini dilakukan sebagai antisipasi melonjaknya jumlah pemudik menjelang Ramadan dan Lebaran.
"Kita berharap, jumlah pasien positif bergerak linear, landai, dan habis secepatnya. Makanya perantau tak bosan-bosannya kita imbau mengurungkan niat pulang kampung dulu," imbuhnya.