Pati, Gatra.com – Pengusaha konfeksi difabel daksa asal Desa Gunungsari, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah membuat Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju coverall hazmat. Uniknya, meski produknya sudah sesuai standar, namun ia menjualnya dengan harga sangat terjangkau.
Pengusaha konveksi, Sri Hastuti mengatakan, kebanyakan pesanan datang dari sejumlah kalangan, baik berasal dari Kabupaten Pati maupun luar daerah. Untuk satu unit baju coverall hazmat ia membandrol dengan harga Rp70.000.
“Pesanan banyak dari instansi di Kabupaten Pati, Blora dan Rembang. Sejauh ini paling banyak dari instansi kesehatan,” ujarnya, Sabtu (11/4).
Usaha konfeksi yang terletak di Desa Gunungsari RT 08/RW 02 itu diketahui telah membuat baju hazmat sejak bulan lalu dan tidak pernah sepi dari order. Setiap harinya sebanyak 100 APD mampu dikerjakan.
“Dahulu hanya dua orang karyawan yang membantu membuat APD. Namun sekarang sudah ada tujuh orang yang membantu karena tingginya pesanan datang,” bebernya.
Meski pesanan terus mengalir, bukan berarti usaha Hastuti tanpa kendala. Ia mengeluhkan sulitnya mencari bahan baku untuk membuat baju coverall, sehingga harus mendatangkan dari luar Pati.
“Di Pati itu sudah habis jadi harus ambil dari luar, harganya tentu lebih mahal tapi tidak apa-apa yang penting sesuai standar. Ini kan untuk melindungi diri, jadi bahannya harus 75 Gsm serta wajib anti air, tidak bisa sembarangan” jelasnya.
Sebelum memproduksi APD, ia mengaku hanya membuat sejumlah pesanan seragam sekolah dan pakaian. Namun ketika ada satu klinik di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani meminta tolong membuatkan APD, pihaknya pun memberanikan diri untuk menerima pesanan tersebut.
“Awalnya ada teman yang bekerja di klinik, dia meminta membuatkan APD, terus aku coba mempelajari polanya dan menjahitnya. Alhamdulillah mereka puas akan hasilnya, semenjak itu pesanan terus mengalir,” tuturnya.