Teheran, Gatra.com - Iran pada hari Jumat mengumumkan ada 122 kematian tambahan lainnya dari virus corona baru, sehingga menjadikan total korban di negara Timur Tengah yang paling parah itu menjadi 4.232 kasus.
Dikutip AFP, Jumat (10/4), Kementerian kesehatan setempat mengatakan terdapat 1.972 orang dinyatakan positif mengidap virus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya sebanyak 68.192.
"Dalam 24 jam terakhir, kami sayangkan telah terjadi peningkatan kasus penyakit ini di lima hingga delapan provinsi wisata, termasuk Teheran," kata juru bicara Kianoush Jahanpour pada konferensi pers yang disiarkan televisi.
Pengumuman itu datang sehari sebelum Iran dijadwalkan akan membuka kembali layanan bisnis yang dianggap beresiko rendah demi melindungi pertumbuhan ekonomi akibat terkena sanksi AS.
Iran mengumumkan kasus virus korona pertamanya pada 19 Februari lalu.
Ada spekulasi beredar di luar negeri bahwa sebenarnya jumlah kematian dan infeksi yang terjadi di negara ini bisa lebih tinggi dari angka yang diumumkan secara resmi.
Menanggapi krisis kesehatan yang terjadi, Iran telah menutup sekolah-sekolah dan universitas-universitas serta bioskop-bioskop, stadion-stadion dan tempat pemujaan Muslim Syiah yang dihormati.
Ini juga memperingatkan orang untuk menahan diri dari bepergian dan liburan Tahun Baru Persia, yang berakhir pekan lalu.