Kupang, Gatra.Com - Pemprov NTT minta agar masyarakat masyarakat tidak gelisah dan tetap selalu siaga terkait berita satu warga NTT positif Rapid tes Covid -19. “Pak Gubernur minta masyarakat NTT jangan panik dan gelisah soal adanya warga NTT yang positif Covid -19. Harus waspada, menjaga, kesehatan diri. Kalau kita panik tentu kita merasa tertekan stres yang menyebabkan daya tahan tubuh turun akibatnya penyakit masuk dalam tubuh kita,” kata Kepala Biro Humas Pemprov NTT Marius Ardu Jelamu ( 9/4) malam ini.
Lebih lanjut Marius Ardu Jelamu mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI terkait perkembangan berita bahwa satu warga NTT positif Covid -19. “Pak Gubernur lagi berupaya koordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. Karena itu kita diminta tenang dan waspada, jangan panik. Rencana besok tanggal 10 April 2020 Pak Gubernur akan berbicara pada kita semua masyarakat NTT terkait satu warga NTT positif Covid-19 ini,” jelas Marius Ardu Jelamu.
Dia mengharapkan pengalaman - pengalaman Negara atau Provinsi- Provinsi yang terpapar menjadi pelajaran bagi kita semua oleh karena itu kita mengikuti arahan dengan cermat semua protokol yang digunakan WHO. “Saya minta masyarakat NTT sabar dan tenang. Harus ikuti protokol Covid -19 sesuai protap WHO. Kalau kita mengikuti dan menjalankan dengan benar kita tidak perlu ragu dan panic. Pasti aman,” ujarnya.
Untuk itu Marius Ardu Jelamu agar masyarakat diwajibkan memakai masker ketika keluar rumah atau masuk ke ruang publik maupun di dalam rumah. “Juga harus mengimentasikan dengan sungguh-sungguh apa yang disebut dengan sosial distance (menghindari, tidak mencipatakan kerumunan, tidak berkumpul). Selain itu Physical distance (menjaga jarak ketika ketemu teman atau orang lain diluar) untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 ,” kata Marius.
Selain itu harap Marius Ardu Jelamu agar anak muda di NTT menghindari kumpul-kumpul demi keselamatan bersama. Karena pemerintah sengaja meliburkan anak sekolah untuk tinggal didalam rumah demikian para pegawai kerja dalam rumah untuk menghindari covid-19 “ Jika aparat kepolisian dan TNI membubarkan kerumunan harap dipatuhkan. Karena apa yang dilakukan pemerintah demi kesehatan kita sesuai perintah Pak Gubernur menyuruh kita untuk mematuhi protocol,” katanya.