Surabaya, Gatra.com - Jumlah masyarakat Jawa Timur yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan telah menambah jumlah rumah sakit rujukan dan sejumlah fasilitas kesehatan lain untuk penanganan pasien.
Data terkini, Kamis (9/4) tercatat sebanyak 223 atau bertambah 27 orang yang dinyatakan positif mengidap Covid-19. Pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) angkanya juga bertambah 177 pasien. Sehingga, jumlah PDP total menjadi 1.260 pasien.
Penambahan juga terjadi pada kategori orang dalam pengawasan (ODP). Sehingga, jumlah total orang yang terpapar Covid-19 pada kategori tersebut menjadi 13.006 atau bertambah 1.442 orang lagi. Selain angka jumlah penularan, sebanyak 11 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Menanggapi data tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pihaknya telah menunjuk 10 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang baru. Dengan penunjukkan tersebut, kini sudah ada 85 rumah sakit rujukan yang siap merawat pasien Covid-19.
"Memang ada beberapa rumah sakit yang sekarang ikut menjadi bagian rumah sakit rujukan. Yang menerima pasien Covid-19. Kita sekarang memiliki 85 rumah sakit rujukan," kata Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (9/4).
Khofifah melanjutkan, dengan penambahan 10 rumah sakit rujukan, maka bertambah pula failitas kesehatan berupa ruang observasi di seluruh wilayah di Jawa Timur. Saat ini, tercatat sebanyak 2.527 ruang observasi di semua desa dan kelurahan se-Jawa Timur.
Begitu pula tenaga medisnya. Tercatat sebanyak 2.065 dokter yang terdiri dari dokter umum, spesialis paru, penyakit dalam, dan anastesi. Ditambah, 19.400 perawat dan 1.862 mahasiswa yang tergabung dalam relawan Nakes.
"Ini di luar (jumlah) ruang observasi yang kini sedang dikembangkan oleh masing-masing bupati dan wali kota. Kami harap, seluruh bupati dan wali kota menggerakkan semua kepala desa dan lurahnya, bisa menyiapkan ruang observasi atau isolasi di desanya," kata Khofifah.
Khofifah memaparkan, ada 2.527 desa yang masing-masing telah memiliki setidaknya satu ruang observasi. Dia berharap, ribuan ruang observasi itu juga akan menjadi langkah antisipasi kedatangan para pekerja migran (PMI) dari luar dan dalam negeri, ke Jawa Timur.
Selain itu, akan menjadi kemudahan tersendiri bagi keluarga pasien yang ingin menjenguk. Meski demikian, Khofifah mengimbau kepada para keluarga pasien agar tetap menjaga jarak supaya tidak terjadi penularan.