Solo, Gatra.com – Sejumlah rumah sakit di Kota Solo krisis alat pelindung diri (APD) berupa masker N95 dan masker bedah. Padahal dua komponen tersebut, menjadi barang cukup penting untuk penanganan pasien, baik pasien dalam pengawasan (PDP) maupun yang positif Covid-19.
”Kemarin saya dapat laporan kalau di Solo itu ada salah satu rumah sakit yang menangani PDP, hanya tersisa dua N95. Makanya saya langsung telepon direkturnya untuk mengkonfirmasi dan saya minta direkturnya mengambil persediaan,” ucap Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih, Kamis (9/4).
Sejauh ini ada beberapa APD yang memang masih bisa digunakan kembali. Diantaranya face shield, google dan sepatu boot dapat difungsikan kembali. Namun ada beberapa komponen APD yang hanya sekali pakai.
Biasanya untuk pasokan APD ini Pemkot Solo melakukan pengadaan. Namun ada beberapa APD yang merupakan bantuan dari masyarakat.
”Kalau sekarang untuk pengadaan tidak sesulit saat awal wabah. Ditambah lagi saat ini banyak bantuan APD dari masyarakat. Makanya saya melihat mana yang butuh cepat, saya langsung kirim,” ucapnya.
Untuk kebutuhan APD, saat ini beragam. Rerata tiap pasien positif membutuhkan 20-25 APD, tergantung pada status pasien ini. Untuk pasien dengan status lebih ringan, biasanya membutuhkan APD lebih sedikit.
”Semakin parah dan membutuhkan perawatan maka kebutuhan APD semakin banyak,” ucapnya.
Selain rumah sakit, Pemkot Solo juga menyiapkan APD untuk faskes pertama dan beberapa rumah sakit lini ketiga. Selain itu Pemkot Solo juga mencukupi kebutuhan APD bagi pihak yang menangani jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19.
”Kasihan yang RS lini ketiga ini. Di Solo ini ada beberapa RS lini ketiga yang sudah merawat. Padahal harusnya kan lini pertama dipenuhi dulu, kemudian RS lini kedua, baru RS lini ketiga,” ucap Siti.