Jakarta, Gatra.com - Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan, pada Maret 2020, bank-bank kecil yang masuk ke dalam bank umum kegiatan usaha (BUKU) I, dengan modal inti di bawah Rp1 triliun mengalami tekanan. Imbas semakin meluasnya wabah virus Corona baru atau Covid-19 di Indonesia.
"Khusus untuk BUKU I, terutama dalam beberapa waktu terakhir, terutama pada bulan Maret ini, mengalami tekanan," katanya, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis (9/4).
Meski sempat mengalami tekanan, namun kondisi tersebut tidak sampai membuat adanya bank kecil yang mengalami kegagalan. Sebaliknya, saat ini tekanan yang dialami bank BUKU I semakin berkurang, seiring dengan upaya Bank Indonesia untuk menambah likuiditas di pasar.
Baik dengan penurunan giro wajib minimun (GWM) rupiah dan valuta asing, hingga menaikkan operasi pasar terbuka.
"Sehingga kita harapkan situasi baik di bank, bisnis perbankan, di masyarakat, penurunan likuiditas tidak terjadi. Terutama dengan adanya lockdown dalam beberapa hari," kata Halim.
Ke depannya, kondisi perbankan secara keseluruhan, baik bank BUKU I, BUKU II, BUKU III, dan BUKU IV akan sangat tergantung kepada langkah dan kebijakan BI. Utamanya dalam menjaga agar tingkat likuiditas tetap terjaga dan tidak semakin mengalami penurunan.
"Sehingga bank-bank saat ini cenderung tidak banyak alami kesulitan likuiditas. Diharapkan kebutuhan likuiditas di bank-bank dan masyarakat tidak terganggu. Ini tergantung bagaimana kebijakan BI dalam membantu kecukupan likuiditas," katanya.