Indragiri Hulu Gatra.com - Pemerintah saat ini sudah mewajibkan agar masyarakat menggunakan masker saat berada di luar untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Namun akibat permintaan masyarakat yang melonjak tinggi, kini kelangkaan masker di pasaran pun tidak dapat dihindari.
Menyikapi hal tersebut, peserta didik dari SMKN 1 Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau dari jurusan kompetensi Keahlian Tata Busana memproduksi masker kain sendiri di rumah mereka masing-masing. Masker kain yang diproduksi itu kini sudah didistribusikan untuk guru dan murid di sekolah tersebut.
Humas SMKN 1 Rengat, Rahmadi menyebutkan, siswa dan siswinya hanya membutuhkan waktu lima menit untuk memproduksi satu buah masker kain handmade.
"Peserta didik kita memproduksi masker kain handmade, selain untuk keluarga mereka masing-masing, juga untuk sekolah. Ini bentuk kampanye kita untuk memutus peredaran pademi corona saat ini," kata Rahmadi kepada Gatra.com, Rabu (8/4).
Rahmadi menjelaskan kampanye melawan corona ini dimulai sejak 7 hingga 11 April mendatang, dengan konsep menyampaikan pesan pencegahan Covid-19 dalam bentuk video maupun foto melalui yang akan diposting media sosial masing-masing.
"Karena di SMKN 1 Rengat terdapat Kompetensi Keahlian Tata Busana, mereka memilih untuk mengkampanyekan pencegahan corona dengan membuat masker kain sendiri dan mengajak rekan-rekan sesama pelajar serta masyarakat selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," ucapnya.
Selain itu, kampanye pencegahan corona ini sekaligus menjadi bagian dari penugasan yang diberikan oleh guru kepada seluruh peserta didik saat melaksanakan pembelajaran secara daring. "Selain materi pembelajaran, setiap guru juga memberikan edukasi dan penugasan kepada peserta didik untuk menyampaikan kampanye pencegahan Covid-19 melalui media sosial," tuturnya.
Rahmadi menambahkan, pihak sekolah merencanakan untuk memproduksi masker kain ini dalam jumlah banyak, sehingga dapat diberikan kepada masyarakat yang saat ini sulit untuk memperoleh masker. Apalagi saat ini Word Health Organization (WHO) sudah merekomendasikan agar seluruh masyarakat menggunakan masker untuk beraktivitas di luar rumah
Sementara itu, Fitri Anggraini, pelajar kelas XI Kompetensi Keahlian Tata Busana, SMKN 1 Rengat mengungkapkan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat masker kain ini jenis spundbond. Di pasaran, bahan ini dijual seharga Rp10.000 sampai Rp15.000 per meter.
"Tiap satu meter kain bisa menghasilkan 20 masker. Tiap masker kainnya sudah double atau berlapis," jelasnya.
Fitri menambahkan, masker kain yang ia buat memiliki berbagai macam warna mulai dari coklat, dongker, merah, hijau hingga pink. Pengikatnya ada karet dan tali yang biasanya digunakan untuk perempuan berjilbab.