Sumba Barat, Gatra.com - Bupati Sumba Barat, Niga Dapawole meminta pihak Polres Sumba Barat untuk menindak tegas akun-akun palsu penyebar hoaks yang meresahkan masyarakat.
“Ini adalah pekan suci, persiapan umat kristiani merayakan Paskah. Selain itu sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan. Untuk itu saya minta Pak Kapolres tolong tindak tegas semua akun palsu yang terus menyebar info hoaks terkait penyebaran virus Covid-19,” kata Bupati Sumba Barat saat rapat kordinasi penanggulangan Covid-19 dan Persiapan Pengamanan Pelaksanaan Hari Raya Paskah dan Bulan Ramadan 2020 di Aula Polres Sumba Barat, Rabu (8/4).
Lebih lanjut, Bupati Niga menjelaskan, permintaan untuk menindak penyebar berita bohong ini agar masyarakat Sumba Barat jangan ikut terhasut dan terprovokasi.
“Bayangkan saja ada berita di medsos bahwa PDP Covid-19 di Sumba barat sudah mencapai puluhan. Sangat meresahkan. Ini yang kita tidak inginkan, karena itu harus ditangkap dan diproses hukum. Karena faktanya tidak ada. Yang ada hanya mereka yang ODP,” jelas Niga Dapawole.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan keagamaan di tempat-tempat ibadah, Bupati Niga Dapawole mengimbau agar mengikuti apa yang dianjurkan oleh pemerintah, bagi umat muslim dan kristen tetap beribadah di rumah, akan tetapi lonceng gereja dan adzan tetap dibunyikan.
"Dalam rangka percepatan pencegahan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat telah membangun posko di setiap pintu masuk di perbatasan wilayah Kabupaten Sumba Barat guna memeriksa dan mendata setiap masyarakat yang baru datang dari luar daerah," ujar Niga Dapawole.
Menanggapi permintaan Bupati ini, Kapolres Sumba Barat AKBP Khairul Shaleh mengatakan siap menindaklanjuti. Semua akun palsu penyebar berita hoaks terus dipantau dan diikuti.
“Kami terus memantau dan mengikuti semua berita, baik melalui media massa maupun media sosial. Itu tugas kami. Jika ada yang membuat ulah menyebarkan berita hoaks dan meresahkan di tengah pandemi Covid-19 ini kami akan tindak tegas,” kata AKBP Khairul Shaleh.
Dia menjelaskan, situasi penyebaran Covid-19 juga terjadi melalui tempat-tempat ibadah yang dihadiri oleh banyak umatnya. Karena itu pihaknya akan terus memantau dan menghimbau untuk mengikuti protokol Corona, Covid-19.
"Saya minta semua kita di Sumba Barat taat, mengikuti aturan, protokol Corona karena sangat berbahaya. Semua ini untuk kepentingan kita bersama. Kamai akan tindak tegas yang jika diimbau terus melawan. Kami akan tegakkan maklumat Kapolri,” tegas AKBP Khairul Shaleh.
Dia mengatakan, rapat koordinasi ini sangat penting untuk bersama menegakan aturan soal pencegahan penyebaran Covid-19 ini. Karena ini merupakan tindak lanjut atas Maklumat Kapolri, terutama dalam menghadapi hari besar keagamaan Paskah dan Lebaran. Maklumat Kapolri ini sasarannya memutus mata rantai penularan penyakit berbahaya ini.
"Oleh karena itu, kehadiran kita dalam rapat ini untuk bersama - sama berkomitmen memutuskan rantai penularan Covid- 19. Ini mengingat tren grafik kasus ODP di Kabupaten Sumba Barat terjadi peningkatan sehingga melalui upaya-upaya social distancing dan physical distancing, diharapkan kasus Covid-19 bisa berkurang," ujar AKBP Khairul Shaleh.
Secara khusus, Kapolres meminta kepada pemimpin agama untuk dapat mengarahkan jemaat/umat masing-masing untuk dapat mematuhi seluruh perintah dan petunjuk yang dikeluarkan oleh pemerintah.
“Saya harapkan peran para tokoh agama mengarahkan umat, jemaahnya untuk mematuhi imbauan pemerintah. Berilah arahan sesuai petunjuk-petunjuk yang ada yakni patuhi protokol Corona,” harap AKBP Khairul Shaleh.