Jambi, Gatra.com - Mahalnya harga gula pasir di Provinsi Jambi mulai membuat masyarakat resah. Namun, saat ini 200 ton gula pasir dari Lampung telah masuk ke Jambi dan berada di gudang Bulog Provinsi Jambi.
Dengan demikian, kebutuhan masyarakat akan tercukupi hingga beberapa hari mendatang, sambil menunggu gula impor dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Setidaknya, gula pasir tersebut akan mengurangi harga gula di pasaran yang belakangan ini melambung tinggi.
“Gula sudah masuk ke kita dan sudah kita simpan di gudang,” kata Bakhtiar Kepala Bulog Provinsi Jambi kepada Gatra.com, Rabu (8/4).
Bakhtiar melanjutkan, gula tersebut diangkut dengan menggunakan dua mobil fuso yang di kawal oleh Ditlantas Polda Jambi, agar tak terjadi penimbunan gula pada distributor yang tak bertanggung jawab.
Dalam hal ini, Bulog akan segera mendistribusikan gula tersebut ke setiap Kabupaten Kota.
“Dalam minggu ini langsung kita salurkan, kita akan salurkan ini ke setiap pasar yang ada di Kabupaten. Bukan ke distributor,” ujarnya.
Dilanjutkannya ia berharap persoalan melambungnya harga gula pasir tersebut bisa segera turun dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
“Jika nanti masih terjadi kenaikan harga, maka akan kita lakukan operasi pasar untuk meninjau secara langsung kondisi di lapangan,” ucapnya.
Sebelumnya Bulog Provinsi Jambi telah mengajukan 5.000 ton gula pasir, namun untuk saat ini hanya di setujui 200 ton gula pasir. Setelah sampai ke Jambi dalam minggu pertama, gula tersebut akan segera di distribusikan ke setiap pasar di Kabupaten Kota Provinsi Jambi.
Kebutuhan gula akan tercukupi sehingga dalam menyambut puasa nantinya harga gula akan kembali normal. Sementara untuk saat ini konsumsi masyarakat Provinsi Jambi dalam sehari mencapai 10 ton hingga 15 ton perhari.