Padang, Gatra.com - Banjir bandang dan longsor di kawasan Jorong Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), pada akhir pekan lalu, sempat memutuskan aliran listrik ke sekitar lokasi terdampak banjir itu. Kini pasokan listrik sudah dinyatakan aman.
General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar, Bambang Dwiyanto menuturkan, pascabencana petugas PLN langsung bertindak cepat. Selain membantu membuka akses jalan, juga melakukan perbaikan jaringan listrik yang rusak untuk kembali menerangi kawasan tersebut.
"Setidaknya akibat banjir dan longsor itu, memutuskan pasokan listrik untuk 20 gardu atau sekitar 2.500 pelanggan. Kini kondisinya sudah pulih," kata Bambang, saat diterima Gatra.com di Padang, Rabu (8/4).
Keterangan dari Bambang, waktu itu intensitas hujan sangat tinggi di daerah Tanah Datar dan Bukittinggi, sehingga terjadinya bencana. Setelah situasi mulai kondusif, personel PLN berjibaku bersama masyarakat dan petugas lainnya membuka akses. Termasuk mengecek kondisi listrik di lokasi.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Tanah Datar, Ibu dan Anak Meninggal
Berselang beberapa jam kemudian, PLN telah berhasil menyalakan kembali seluruh gardu yang padam akibat terdampak banjir dan longsor. Kini jaringan tegangan menengah sudah mulai normal kembali, begitu juga dengan gardu. Semua listrik di rumah sudah menyala, kecuali enam rumah yang kondisinya parah.
Pihaknya juga memastikan kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Singkarak yang letaknya tidak jauh dari lokasi banjir bandang dan longsor, juga kondisi aman. Dalam artian, PLTA Singkarak tidak mengalami gangguan dan bisa beroperasi secara normal, sehingga pasokan listrik aman.
"Awalnya cuma 30 pelanggan yang bisa kita tangani. Kini cuma enam rumah yang belum, karena kondisi rumahnya tidak memungkinkan. Jadi secara umum kondisi listrik di daerah terdampak sudah aman," terang Bambang.
Selain itu, pascabencana PLN juga menyalurkan bantuan berupa bahan pangan bagi para korban secara bertahap senilai Rp20 juta. Bantuan itu untuk meringankan beban, serta sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian PLN bagi korban terdampak bencana alam di Tanah Datar tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumbar juga telah menyerahkan bantuan makanan cepat saji bagi warga yang terdampak bencana tersebut. Sementara untuk bantuan uang, termasuk bagi keluarga korban yang meninggal atau adanya rumah rusak parah, belum bisa direalisasikan.
"Bantuan uang perlu adanya SK Tanggap Darurat dari Pemerintah Tanah Datar, mudah-mudahan nanti ada. Tapi setidaknya, bantuan makanan cepat saji ini bisa ikut membantu yang terdampak," kata Nasrul Abit, Wakil Gubernur Sumbar.
Mantan Bupati Pesisir Selatan itu mengakui, daerah Batipuh Selatan tersebut merupakan daerah yang rawan bencana alam. Sebelumnya, kawasan tersebut juga pernah dilanda banjir. Maka untuk itu, masyarakat daerah setempat harus lebih waspada, dan pihak BPBD setempat juga lebih siaga serta tanggap terhadap bencana.