Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan akan membuka pintu membantu anak yang kurang mampu, kategori miskin yang terancam putus kuliah melalui program KIP-Kuliah, di tengah Pandemi Covid-19.
Kepala Pusat LayananPembiayaan Kemendikbud, Abdul Kahar mengingat pandemi Corona yang berpotensi menghilangkan pendapatan keluarga, pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan kalangan Perguran Tinggu agar kembali melakukan verifikasi terhadap penerima kuliah baik bagi Calon Mahasiswa, yang akan masuk tahun ini, maupun pada mahasiswa yang telah berkuliah.
"Kami sudah prediksi ada tingkat kemiskinan pendatang baru, karena kondisi pandemi ini. Ini makanya kami koordinasikan dengan Perguruan tinggi agar melakukan verifikasi dan keterangan yang mendukung, bahwa mereka adalah orang yang perlu mendapatkan KIP-Kuliah," kata Kahar dalam konferensi virtual, Rabu (8/4).
Kahar juga menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi juga telah diminta untuk melakukan verifikasi atau pendataan kembali pada mahasiswa yang masih berstatus sebagai mahasiswa hingga semester III, yang kemungkinan belum memiliki bantuan pendidikan berupa KIP-Kuliah sebelumnya. Potensi itu terjadi pada pihak orang tua mahasiswa yang mungkin kehilangan pekerjaan pada saat pandemi.
"Kami juga terima yang ongoing kuliah. Kami sampaikan bahwa yang ongoing sampai semester III, manakala diprediksi rentan putus kuliah, ini akan tetap kami buka untuk dapat KIP-kuliah," jelasnya.
Kahar juga memastikan pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada penambahan penerima KIP-Kuliah mengingat kondisi Pandemi saat ini.
"Pemerintah sudah menyiapkan aksesibilitas bagi masyarakat, untuk meraih cita-cita anak-anak bangsa yang memang cukup berprestasi. Kesempatan yang luas kepada mereka tentunya, menjadi harapan besar buat mereka, untuk tetap bisa melanjutkan studinya," ujar Kahar.