Solo, Gatra.com – Saat ini Pemkot Solo mendapatkan jatah 75 alat rapid test dari Pemprov Jawa Tengah. Rencananya, alat rapid test yang didapatkan oleh Pemkot Solo ini akan digunakan seluruhnya untuk orang dalam pemantauan (ODP). ”Semua digunakan. Soalnya jumlahnya hanya 75 alat,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih dalam jumpa pers Covid-19 di Balai Kota Solo, Selasa (7/4).
Untuk pengetesan dimulai Selasa (7/4) dan diperkirakan berlangsung selama tiga hari mendatang. Pengetesan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno. ”Nanti akan saya sampaikan hasilnya setelah saya laporkan ke pimpinan,” ucap perempuan yang akrab disapa Ning ini.
Mereka yang mendapatkan kesempatan rapid test merupakan warga yang berstatus ODP. Hanya saja, karena jumlah rapid test yang dimilikio Solo terbatas, maka test ini akan diutamakan bagi mereka yang berkontak erat dengan pasien yang positif.
”Kalau yang kontak erat sudah semua, kategori kedua yakni ODP yang memiliki resiko atau memiliki penyakit bawaan. Mereka yang diutamakan karena jumlah alatnya yang terbatas. Jika nantinya dari 75 orang yang ditunjuk tidak datang, maka test akan digeser ke orang yang ada di urutan selanjutnya,” ucapnya.
Setelah dilakukan test, akan diperoleh dua hasil. Jika positif pada rapid test, pasien akan langsung dilakukan test Polymerase Chain Reaction (PCR). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah benar sudah terinfeksi Covid-19. ”Sebab rapid test ini tidak bisa digunakan untuk menegakkan diagnosa. Jadi memang tetap harus diswab,” ucapnya.
Namun jika hasilnya negatif, ODP tetap harus menjalani karantina selama 14 hari. Hal ini dilakukan agar meminimalisir jika terjadi carier pada ODP. ”Jangan sampai setelah di test ini (rapid test) mereka merasa negatif dan akhirnya menjadi sumber penularan,” ucapnya.
Sebagai informasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan jatah rapid test sebanyak 8.400 alat. Namun sayangnya Solo hanya mendapatkan sekitar 245 alat saja. Padahal selama ini Solo menjadi kota yang diutamakan untuk penanganan virus covid-19.
Dari data DKK Kota Solo, 245 alat ini dibagi di Pemkot Solo dan rumah sakit yang menangani Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan pasien positif covid-19. Rinciannya, Pemkot Solo mendapatkan 75 alat, RSUD dr Moewardi mendapatkan 50 alat, sedangkan tiga RS lini kedua mendapatkan 30 alat. RS lini kedua yang mendapat alat rapid test yakni RS PKU Muhammadiyah, RS dr Oen, dan RS Kasih Ibu. ”Kalau rumah sakit khusus digunakan untuk tenaga kesehatan,” ucap Ning.