Home Kesehatan Pasien COVID-19 di KBB Mulai Kesulitan Rumah Sakit Rujukan

Pasien COVID-19 di KBB Mulai Kesulitan Rumah Sakit Rujukan

Bandung, Gatra.com - Sejumlah pasien yang didiagnosis COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai kesulitan rumah sakit rujukan. Hal itu membuat Pemkab Bandung Barat memaksakan rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk melakukan penanganan medis dengan fasilitas alakadarnya. 
 
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Nanang Ismantoro mengatakan, selama ini jika ada pasien positif corona, terutama yang memerlukan tindakan medis harus di rujuk ke rumah sakit khusus COVID-19. Berdasarkan SK Gubernur Jabar No 445/Kep-186-Dinkes/2020 tertanggal 17 Maret 2020, ada 34 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat. 
 
Pemda Bandung Barat sendiri sering melakukan rujukan ke RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RSP Dr. H.A. Rotinsulu. Namun, saat ini beberapa RS rujukan kondisinya sering penuh. 
 
"Nah kita juga ada sisrute (Sistem Rujukan Terpadu) kita selalu kontak. Mau rujuk sana penuh, rujuk situ penuh. Semuanya, hampir kita mau merujuk penuh. Akhirnya kita antisipasinya menyiapkan ruang isolasi di beberapa RSUD di KBB," jelas Nanang, Selasa (7/4). 
 
Jumlah kasus COVID-19 di Bandung Barat terus mengalami peningkatan. Tercatat, pasien terkonfirmasi positif berjumlah 8 orang, 15 orang positif hasil rapid tes, PDP 17 orang, dan ODP 217 orang. 
 
Guna mengantisipasi hal tersebut, 3 RSUD di Bandung Barat menyiapkan ruang isolasi sendiri. Saat ini, RSUD Cililin  memiliki 9 ruangan dan akan ditambah 9 ruang lagi, jadi total 18 ruangan isolasi. Di RSUD Cikalongwetan ada 35 ruangan, dan RSUD Lembang 7 ruangan. Sehingga semuanya ada 60 ruangan isolasi.
 
"Dalam seminggu ini kita gaspol untuk menyiapkan. Eksisting yang bisa dipakai Cililin. Cililin bahkan sekarang sudah merawat satu keluarga, Alhamdulillah kondisi pasien sudah membaik," paparnya. 
 
Sementara itu, Ketua Panja percepatan penanganan virus Corona KBB, Bagja Setiawan mengatakan, untuk mengantisipasi penuhnya sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19, ia minta pemda segera mempercepat penyediaan  sarana prasarana penunjang ruang isolasi di RSUD. 
 
Pasalnya, dari sisi anggaran sudah tidak jadi masalah. Karena pemda telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 65 miliar.
 
"Kita menyiapkan RSUD Cililin, Cikalong, Lembang, termasuk RSCK untuk menyiapkan 60 bad ruang isolasi. Anggarannya sudah disiapkan sebesar Rp 65 miliar," paparnya. 
 
Selain melengkapi fasilitas isolasi, Bagja minta pengadaan 3.000 rapid tes untuk warga mudik segera dilaksanakan, agar pengetesan bisa dilakukan di terminal-terminal masuk
 
"Kita mendorong kepada Dinkes supaya ada percepatan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada, agar semua tenang. Pasien tertangani tenang, tenaga medis juga pada tenang karena fasilitas nya lengkap," pungkasnya.
 
2614