Banyumas. Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas menyiapkan sekitar tiga juta masker yang akan dibagikan secara gratis ke masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, masker yang disiapkan tersebut akan diberikan ke masyarakat, dibagikan melalui jalur pemerintah desa dan kelurahan hingga gugus tugas di tingkat RT. Setiap warga, diharapkan memiliki dua buah masker yang dapat dipakai setiap hari.
"Penduduk Banyumas kita perkirakan sekitar 1,5 juta orang, belum ditambah nanti pemudik yang masuk. Jadi minimal harus disiapkan dua kali lipatnya atau sekitar 3 juta masker," katanya, Selasa (7/4).
Menurutnya, pengadaan masker ini sebagian sudah datang dan anggarannya berasal dari pengalihan sejumlah kegiatan APBD Kabupaten Banyumas yang termasuk dalam anggaran penanggulangan Covid-19. Kebutuhan anggaran yang disiapkan sebanyak Rp53,8 miliar.
Adapun untuk tahap pertama, pihaknya akan mencairkan dana sekitar Rp3,8 miliar. Rinciannya untuk BPBD sekitar Rp1,1 miliar, Dinas Kesehatan sekitar Rp959 juta, Dinas Perhubungan sekitar Rp738 dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian sekitar Rp735 juta. Selain itu, Pemkab Banyumas juga menyiapkan dana untuk jaring pengaman sosial sebesar Rp20 miliar.
"Untuk jaring pengaman sosial, kita anggarkan sekitar Rp 20 miliar. Jaring pengaman sosial itu, diberikan untuk ODP yang masuk karantina, keluarga tidak mampu yang tidak memiliki pekerjaan. Ini akan diberikan Rp 100.000 per rumah tangga kali 14 hari (masa karantina) dalam waktu dua bulan ke depan," kata dia.
Bupati mengatakan, JPS ini juga diberikan bagi masyarakat yang terdampak secara tidak langsung, seperti korban PHK karena perusahaan tutup sehingga tidak bekerja lagi. Demikian pula dengan pemudik yang pulang karena tidak bekerja lagi di tempat perantauannya.
"Data sementara yang masuk, termasuk desil kemiskinan 1 dan 2 sebanyak 170.750 kepala rumah tangga sasaran. Terdiri 118.288 rumah tangga sasaran yang dapat bantuan sembako dari (pemerintah) pusat berupa uang Rp 200.000. Yang belum dapat bantuan 52.622 orang yang masuk di dalamnya para pengangguran baru. Ini dibantu sembako senilai Rp 100.000," jelasnya.