Sleman, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Sleman menyiapkan dua shelter atau hunian sementara untuk tenaga kesehatan dan pemudik yang ditolak warga. Tempat pemakaman seluas tujuh hektar juga siap menerima jenazah pasien Covid-19
Dua shelter tersebut disiapkan di dua tempat, yakni Asrama Haji dan Wisma Sembada. Sekretaris Daerah Pemkab Sleman Harda Kiswaya mengatakan shelter di Asrama Haji digunakan untuk menampung pemudik. Mereka berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan sedang menjalani tes kesehatan atau menunggu hasil tes tersebut.
“Selain itu juga digunakan untuk PDP (pasien dalam pengawasan) yang sudah sembuh dan petugas medis yang tidak bisa pulang ke rumah,” kata Harda dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/4).
Pemudik yang akan tinggal sementara di shelter harus melalui pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat. Mereka juga harus menyertakan surat pernyataan dari pihak RT atau RW dan kepala desa jika ada penolakan oleh warga di sekitar rumah.
Adapun shelter di Wisma Sembada digunakan untuk pemudik yang berkategori orang tanpa gejala (OTG) dan ditolak warga untuk kembali ke rumahnya. “Untuk pemudik total sudah sebanyak 4.542 orang sampai Senin (6/4),” katanya.
Harda juga mengungkapkan, jaminan hidup (jadup) diberikan ke pasien terkonfirmasi positif Covid-19, PDP, dan ODP yang masuk kriteria miskin atau rentan dan menjalani isolasi. Besaran jadup Rp45 ribu per orang setiap hari.
Selain itu, Pemkab Sleman juga menyiapkan lahan pemakaman bagi jenazah terkait Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Madurejo, Kecamatan Prambanan. TPU seluas tujuh hektar ini cukup jauh dari permukiman warga.
“Petugas pemakaman juga telah dilatih melaksanakan prosedur pemakaman sesuai panduan dan dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri),” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menambahkan, warga tidak perlu khawatir jenazah pasien menularkan Covid-19. “Ketika pasien Covid-19 meninggal, virus juga akan mati. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran apabila menjalankan prosedur pemulasaraan dan pemakaman sesuai yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Hingga Senin (6/4) siang ini, Pemkab Sleman mencatat ada sebanyak 835 ODP, 98 PDP, dan 19 positif Covid-19. Satu pasien positif Covid-19 sembuh dan lima orang meninggal dunia.
Kasus terbaru, seorang pasien positif Covid-19 warga Sleman, laki-laki usia 60 tahun, wafat, di RSUP Dr. Sardjito, Senin (6/4) malam. "Pasien mempunyai penyakit penyerta diabetes dan hipertensi," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih lewat pernyataan tertulis.