Bandung, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan meningkatkan status tanggap darurat dalam waktu dekat. Kebijakan itu menyusul terjadinya bencana alam di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KBB, Duddy Prabowo menjelaskan,  pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi terkait status tanggap darurat yang akan diterapkan. Semua itu untuk memudahkan penanganan dan ketersediaan anggaran. 

"Peningkatan status itu lebih bisa mengakses dana bantuan untuk bisa melakukan perbaikan sarana dan prasarana terdampak bencana," kata Duddy, Senin (6/4). 

Ia menambahkan, dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang dan longsor membuat sejumlah infrastruktur rusak, salah satunya memutus akses jalan di Kecamatan Gunung Halu. Karena itu, pihaknya akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur tersebut. 

"Kemarin ada beberapa infrastruktur untuk segera dilakukan perbaikan. Pertama ada jembatan yang terputus di Gunung Halu, kemudian ada jalan amblas yakni jalan poros penghubung antara KBB dan Cianjur," katanya.

Dalam penanganan pasca bencana, lanjut Duddy, pihaknya tetap menerapkan standar pengananan Covid-19, termasuk memberlakukan physical distancing.

"Masyarakat terdampak juga harus ditolong, jadi kita tidak bisa berdiam diri. Kita tetap memperhatikan kaidah yang sudah digariskan baik dari protokol dinas kesehatan maupun dari pemerintah pusat," katanya.

Duddy mengimbau, agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini. Selain itu, diharapkan juga masyarakat tetap menjalankan arahan pemerintah dalam mengurangi resiko penyebaran covid-19.

"Selain waspada bencana, masyarakat harus benar-benar menerapkan physical distancing," katanya.