Bandung, Gatra.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah menghitung jumlah kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kelompok warga miskin baru karena mengalami kesulitan ekonomi imbas Corona Disease atau COVID-19. Berdasarkan hitungan kasar, Dinsos memperkirakan jumlah masyarakat rentan miskin mencapai 100 ribu KK.
"Diperkirakan masyarakat yang rentan miskin dari seluruh komponen itu kurang lebih ada 100 ribu KK," kata Kepala Dinsos KBB, Heri Pratomo, Senin (6/4).
Heri mengatakan, merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) jumlah rumah tangga miskin di Bandung Barat mencapai 168.869 KK. Sampai saat ini jumlah warga yang telah mendapat bantuan berjumlah 100.623 KK. Kemudian karena dampak COVID-19, KBB mendapat perluasan KPM sebanyak 44.827 KK dari Kemensos.
"Jadi yang belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah pusat itu ada kurang lebih 23.419 KK," lanjut Heri.
Saat ini, Pemprov Jabar memberikan kuota bantuan terkait COVID-19 kepada sebanyak 54.709 KK warga Bandung Barat. Meski demikian, yang tercatat di DTKS, jumlah masyarakat miskin baru itu hanya sebanyak 28.537 kepala keluarga. Jika kuota dari bantuan gubernur untuk 54.709 KK, maka masih ada sisa kuota sebesar 26.170 KK.
"Dinsos saat ini sedang melakukan pengumpulan data terkait warga di luar DTKS ini. Di dalamnya kan ada pengemudi ojek pangkalan, UKM, petani, lalu sektor pendidikan seperti guru honorer. Pokonya seluruh masyarakat yang rentan miskin itu sedang kita data dan sedang kita koordinasikan dengan masing-masing Dinas yang membawahinya," terangnya.
Diluar DTKS, diperkirakan masyarakat miskin baru terdampak pandemi COVID-19 sebesar 100 ribu kepala keluarga. Sisa kuota bantuan dari Gubernur itu, akan diserahkan kepada masyarakat yang terdampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 itu.
"Sementara dari gubernur itu sisa kuotanya ada 26 ribu KK, jadi kurang lebih ada 74 ribu KK yang belum terfasilitasi," ujarnya.
Untuk menutup jumlah kepala keluarga yang belum mendapat bantuan itu, Heri menyebutkan, KBB bakal turun tangan untuk menganggarkan kepada sekitar 74 ribu KK miskin baru akibat pandemi itu.
Skema bantuan yang bakal diberikan yakni uang tunai sebesar Rp300 ribu dari APBD dan bantuan sembako senilai Rp200 ribu dari Kemensos.
"Kalau dihitung diberikan bantuan selama 4 bulan. Rp300 ribu kali 4 bulan dikali 74 ribu KK kurang lebih 90 miliar anggaran yang dibutuhkan untuk bantuan sembako kepada masyarakat rentan miskin yang terdampak COVID-19," pungkasnya.