Manado, Gatra.com — Ratusan ribu anggota jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) di Sulawesi Utara telah menggelar ibadah regulernya di rumah masing-masing pada Minggu (5/4/2020), bukan seperti biasa di rumah gereja. Ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap kebijakan social distancing yang diamanatkan pemerintah pusat pada masyarakat se-Tanah Air.
Ibadah kali ini bagi jemaat GMIM adalah penghayatan minggu sengasara menjelang Jumat Agung yang akan dirayakan 10 April 2020. Dalam jalan menghayati kasih Kristus, jemaat tetap khusyuk mengikuti ibadah di rumah masing-masing pada subuh atau pagi hari, sembari bermazmur, bersyafaat dan mendengarkan khotbah.
“Salib yang dipikul Kristus patut dihayati pada minggu sengsara keenam ini, kita jemaat diminta untuk merefleksikannya dalam masa-masa di mana umat manusia tengah menghadapi ancaman virus Covid-19,” tutur Pdt Emilia Matindas STh, saat memimpin ibadah itu di Gereja Petra Karangria, Manado, salah satu gereja di bawah Sinode GMIM.
“Saya ajak jemaat untuk mengikuti anjuran pemerintah agar tetap beraktivitas dalam rumah untuk menghindari bahaya penularan penyakit berbahaya ini,” tambah Pdt Emilia.
Khotbah Pdt Emilia dipancarkan lewat pengeras suara untuk melayani seluruh jemaat di Manado Utara tersebut. Juga, majelis gereja memanfaatkan teknologi siaran langsung via aplikasi media sosial agar khotbah dan liturgi ibadah bisa diikuti dalam bentuk visual. Ibadah dari rumah ini sudah dilaksanakan sekitar 2 pekan setelah kebijakan social distancing diteruskan pemerintah pusat ke pemerintah provinsi Sulawesi Utara.
Tak hanya jemaat GMIM, denominasi gereja lainnya sepeti Katolik ikut menggelar ibadah dari rumah-rumah di Manado, Bitung, Tondano dan Tomohon. Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat Sulawesi Utara untuk mewaspadai penularan lewat kontak langsung. GMIM sendiri merupakan denominasi gereja terbesar di Bumi Nyiur Melambai dengan anggota jemaat berjumlah lebih dari 800 ribu jiwa.