Lombok Barat, Gatra. com – Kedatangan tiga belas pelajar asal Kabupaten Lombok Barat bersama rombongan lain yang saat ini tengah nyantri di Ponpes Jombang, Jawa Timur dipulangkan, Minggu (5/4). Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan penjemputan dari karantina provinsi di kawasan Bandara Internasional Lombok agar lebih mudah dikoordinasikan pemeriksaan kesehatannya.
Sesuai Standar Operasional Prosedur bagi rombongan seperti ini, ketiga belas santri tersebut langsung dibawa menuju Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunung Sari. Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid meminta para santri ini untuk segera didata, diperiksa oleh petugas kesehatan dan bahkan dikarantina sambil beristirahat untuk diperiksa lagi kesehatannya.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Barat dr H Ahmad T Fathony menjelaskan, jika semua santri tersebut dalam kondisi yang baik. "Alhamdulillah setelah dicek semua tadi, suhu badan mereka normal dan semua tanpa gejala," tutur Fathony.
Dengan kondisi para santri yang sehat dengan suhu tubuh sangat normal itu, Tony menjelaskan, bahwa para santri itu bisa saja langsung dipulangkan ke rumahnya masing-masing hari itu juga mengingat hasil pemerikasaan yang bagus dan tanpa gejala terpapar Covid-19. "Jika semua bagus dan tanpa gejala, kita bisa pulangkan langsung, namun nanti akan ada surat pernyataan siap untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing," lanjut pria ramah ini.
Sebaliknya jika tidak mau melakukan isoloasi mandiri di rumah masing-masing, Tony memastikan mereka harus dikarantina di SKB untuk empat belas hari ke depan. Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, hingga saat ini SKB Gunung Sari menampung 15 orang. Selain 13 santri yang baru tiba, ada 2 warga yang berdiam sejak tanggal 2 April lalu.
Bupati H Fauzan Khalid mengecek kembali keadaan SKB yang dijadikan sebagai pusat karantina untuk ODP Covid-19 itu. Menurut Fauzan, kondisi fasilitas di SKB sudah sangat siap dan layak untuk ditempati sebagai Pusat Karantina. "SKB sudah siap sejak awal. Dari kamar tidur, semua sudah bagus. WC-nya pun pakai WC duduk, tinggal besok kita datangkan meja pingpong dan alat-alat olahraga lain dan buku juga dari perpustakaan agar yang tinggal tidak jenuh dan bisa beraktivitas positif," terang Fauzan.
Fasilitas pendukung itu, tambah Bupati ditujukan agar masyarakat atau orang dari luar daerah yang dikarantina di SKB tidak bosan dan bisa bekerjasama untuk mengikuti prosedur karantina yang berlaku.