Jakarta, Gatra.com - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pihaknya mulai melakukan finalisasi pemetaan portofolio bisnis seluruh BUMN dan anak-cucu usaha BUMN. Hal ini dilakukan untuk menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Pada langkah awal, Erick telah merampingkan 51 anak-cucu usaha Pertamina, Telkom, dan Garuda Indonesia. Perampingan ini akan terus dilakukan dengan tetap memperhatikan karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan BUMN itu.
"Kita memastikan harus juga bagaimana pekerja diutamakan, digabungkan usaha lain, diprioritaskan efisiensi dan memperkuat cashflow," katanya di Jakarta, Minggu (5/4).
Ia menambahkan, pemetaan ini dilakukan berdasarkan paramater nilai ekonomi layanan publik. Menurutnya, pemetaan akan menentukan langkah dan strategi bagi Kementerian BUMN untuk mempertahankan, mentransformasikan, mengkonsolidasikan, atau divestasi, hingga pelepasan perusahaan.
Erick berhadap, hal ini mampu mengantisipasi dampak perekonomian Indonesia akibat pandemi COVID-19. Dampak perekonomian ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan negara-negara lain dengan kondisi sama pun mengalami hal serupa.
"Pemerintah tak tinggal diam dan terus berusaha menjaga perekonomian bangsa," tegasnya.
Ia juga menyebut Presiden Joko Widodo telah mengambil inisiatif dengan menerbitkan sejumlah kebijakan dalam menjaga perekonomian nasional di tengah pandemi Coronavirus. Selain itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga menegaskan pihaknya akan berupaya keras untuk menjaga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.