Padang, Gatra.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meminta Balai Pelatihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), di meningkatkan produksi masker untuk mengatasi kelangkaan masker yang saat ini terjadi. BLK yang sudah memproduksi masker diantaranya BLK Padang Panjang dan Payakumbuh.
Irwan Prayitno mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan masker sejak maraknya pandemi virus corona. Ia bahkan menginstruksikan semua BLK yang ada di Sumbar untuk melakukan hal serupa, yakni memproduksi masker secara mandiri.
"Kita instruksikan BLK menggenjot produksi masker. Jika setiap BLK di Sumbar bisa menghasilkan 500 lembar makser per hari, maka Sumbar tidak akan lagi kekurangan masker," kata Irwan di Padang, Minggu (5/4).
Dari keterangan Irwan, di BLK Payakumbuh ada 12 siswa yang memproduksi masker, dan di Padang Panjang ada 16 siswa yang juga memproduksi masker. Satu siswa bahkan rata-rata mampu menghasilkan 40 lembar masker setiap harinya. Tentu ini sangat membantu kebutuhan masker di Ranah Minang.
Irwan juga mendorong siswa BLK tersebut bisa menghasilkan makser dalam jumlah banyak, bukan hanya untuk Sumbar tapi juga menolong masyarakat di luar Sumbar. Apalagi masker yang diproduksi BLK tersebut memiliki kelebihan, seperti bebas bahan kimia, dan bisa dicuci sehingga bisa dipakai berulang-ulang.
Selain itu, masker yang diproduksi BLK tersebut direncanakan untuk dibagi-bagikan ke rumah sakit, Posko Covid-19, dan masyarakat di setiap kabupaten dan kota di Sumbar yang paling membutuhkan. Dengan demikian, BLK bisa memenuhi kebutuhan masker di Sumbar, apalagi jika juga diikuti UMKM yang ada.
"Kita bisa kumpulkan dalam sepekan, BLK bisa menghasilkan masker sekitar 10 ribu lembar. Jadi ini yang kita distribusikan, dan masyarakat tidak perlu lagi cemas kekurangan masker," ujar Irwan.
Sementara Kepala UPTD BLK Padang Panjang, Suryadi Boy menambahkan, produksi masker itu dikerjakan siswa SMK Ptogram Kejuruan Menjahit. Sebanyak 6.000 lember masker lebih dihasilkan dalam satu hari kerja oleh 16 siswa. Direncanakan nantinya, jumlah siswa khursus menjahit ditambah lebih banyak.
BLK Padang Panjang Disnakertrans Sumbar juga merupakan salah satu lokasi karantina bagi Orang Dalam Pantauan (ODP). Sebanyak 16 kamar bisa dihuni ODP, di antaranya dua kamar VIP dan 14 kamar dengan masing-masing satu tempat tidur. Dilengkapi kamar mandi, dan fasilitas berfungsi dengan baik.