Camat Batipuh Selatan, Heru Rachman melaporkan, dua warganya yang hilang kemungkinan terseret derasnya arus banjir bandang (galodo). Pasalnya, selain diterjang banjir bandang, daerahnya juga terjadi longsor yang merusak pemukiman warga setempat. Hingga saat ini, warga korban tersebut belum ditemukan.
"Korban hilang kemungkinan terbawa arus. Pencaraian sudah dilakukan, namun kedua korban belum ditemukan, sebab pencarian masih sulit karena banyaknya material longsor," jelas Heru, Minggu (5/4).
Banyaknya material banjir beserta longsor, seperti batu, lumpur, dan kayu menimbun badan jalan, menyebabkan akses jalan antara daerah Solok dan Bukittinggi tidak bisa dilalui. Dibutuhkan alat berat, untuk membersihkan material longsor agar akses jalan bisa dilalui.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikas (BMKG) Minangkabau, menyampaikan peringatan dini hujan dengan intensitas tinggi di beberapa daerah Sumbar. Pihaknya mengimbau, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrologi, seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Adapun potensi hujan dengan intensitas tinggi tersebut, di antaranya di Kabupaten Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Bukittinggi, Padang Pariaman, Pariaman, Limapuluh Kota, Padang Panjang, Sawahlunto, dan Kota Padang. Warga di daerah ini harus lebih waspada apabila terjadi bencana.