Home Kesehatan Pemprov Bali : Jangan Kucilkan PMI dan ABK

Pemprov Bali : Jangan Kucilkan PMI dan ABK

Tabanan,Gatra.com - Pemerintah Provinsi Bali mengimbau masyarakat tidak melakukan penolakan terhadap kedatangan Anak Buah Kapal (ABK) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang di Bali. 

Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, ABK dan PMI tetap warga Bali yang harus dilindungi hak dan keselamatannya.

"Semua pihak khususnya Kasatgas Desa bersama penglisir terus melakukan sosialisasi kepada warganya agar tidak menolak, menjauhi apalagi mengucilkan pekerja migran Indonesia yang baru dan akan datang, karena mereka adalah anak-anak kita. Selain pejuang devisa mereka juga pejuang bagi keluarganya, mereka terpaksa kembali pun itu karena wabah dan bencana, jika kita tolak mereka terus mau dibawa kemana lagi mereka,"ujarnya, Minggu (5/4). 

Berdasarkan data sebanyak 712 pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Tabanan yang datang dan sudah di lengkapi surat keterangan sehat, cek suhu tubuh, rapid test di Bandara Ngurah Rai dan dinyatakan negatif Covid-19.

"Sementara jika ada pekerja migran Indonesia yang datang lebih awal dan belum menjalani rapid test, saya meminta agar mereka tetap melakukan isolasi mandiri secara ketat bahkan jika perlu melakukan rapid test,"katanya.

Selain PMI, ABK dan pelaku perjalanan yang datang melalui Bandara Ngurah Rai, di Tabanan juga ke datangan sejumlah santri asal Jawa Timur yang memang berdomisli di Tabanan. Untuk data terakhir, santri yang sudah datang melalui terminal pesiapan sebanyak 127 santri. 

"Kedepannya saya meminta kerjasama Ketua Dewan Masjid se-Tabanan untuk turut mengawasi para santri mereka yang baru datang dari luar Bali," ucapnya.

Untuk mendukung karantina bagi pasien dalam pengawasan, Pemerintah Kabupaten Tabanan sudah menyiapkan 7 kamar isolasi di RSUD Tabanan, dan sedang disiapkan 100 kamar isolasi di RS Nyitdah, Kediri Kabupaten Tabanan.

Tim Satgas sebagai ujung tombak dalam mengawasi pekerja migran Indonesia dan santri yang datang diharapkan menguatkan upaya sosialisasi dan pemahaman bagi masyarakat yang belum mengerti terkait penyebaran virus ini.

Dia menambahkan, secara tidak langsung penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi dengan dua (2) cara yakni diakibatkan secara imported case (1 orang) yang sudah terjangkit di negara asal dia bekerja (zona merah) dan yang kedua adalah melalui transmisi lokal yang diakibatkan oleh penyebaran satu orang yang tadi ke tengah lingkungannya, yang dimulai dari keluarga terdekat, teman dan kemudian meluas ke tengah lingkungannya.

234