Bantul, Gatra.com - Seorang pasien positif Covid-19 di Bantul dinyatakan sembuh, sedangkan pasien positif lain meninggal dunia. Pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh kemarin, Sabtu (4/4), adalah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bantul Zuhandi. Adapun hari ini, Minggu (5/5), seorang warga lansia Bantul positif Covid-19 meninggal.
"Kami menerima pemberitahuan resmi dari RS Panti Rapih yang menjelaskan pasien atas nama AH, 71 tahun, sebagai pasien confirm positif Covid-19 dinyatakan meninggal hari ini pukul 04.00 WIB," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa, Minggu (5/4), lewat pernyataan tertulis.
Menurutnya, selain terinfeksi Covid-19, pasien tersebut juga mengidap penyakit kronis, yaitu gagal ginjal dan leukemia. Sebelum dirawat di RS Panti Rapih, pasien ini sempat tinggal di rumah anaknya di Kadipiro, Kecamatan Kasihan, Bantul.
"Riwayat penularan pasien tersebut setelah pasien pulang dari Singapore dalam rangka berobat penyakit kronisnya. Untuk keluarga yang berkontak erat dengan pasien, sampai saat ini tetap diberlakukan pemantauan sampai selesai 14 hari sejak kontak terakhir," kata Oki, panggilan Wahyu. Jenazah AH hari ini dikremasi di daerah Prambanan.
Sebelumnya, setelah dua kali pemeriksaan swab, Kepala Kejaksaan Negeri Bantul Zuhandi dinyatakan negatif Covid-19. Ia menjalani perawatan 20 hari di RSUD Panembahan Senopati, Bantul. "Beliau tadi malam resmi meninggal RSUD Panembahan pukul 19.00 WIB," kata Oki.
Dalam testimoni melalui video, Zuhandi menyatakan kekuatan mental dan mematuhi seluruh saran tim medis telah meningkatkan daya tahan tubuhnya untuk menghadapi Covid-19.
"Mengetahui hasil swab positif, mental saya sempat down karena menjadi pasien nomor 1 di Bantul. Bahkan saat sakit, sebelum dinyatakan positif dan dirawat di sini, ada beberapa yang menjenguk," katanya.
Untuk itu, kepada para pembesuk yang khawatir tertular Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri, Zuhandi memohon maaf. Menurut dia, kekuatan mental menjadi kunci dalam mempercepat kesembuhan.
"Awalnya mental saya sempat naik turun. Tapi ada dukungan keluarga besar dan kolega. Perlahan-lahan mental menguat. Mental itu memiliki peran penting dalam imun tubuh sehingga dinyatakan sembuh," katanya.
Zuhandi pun meminta pasien positif Covid-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak panik dan berserah diri. Kekuatan mental harus tetap dijaga supaya tidak turun. "Makanya kemarin saya positif, negatif, dan positif lagi. Setelah mentalnya tertata, saya baru bisa melewati ini semua," ujarnya.
Zuhandi pun menyatakan tak tahu tempat ia tertular Covid-10. Sebelum ke Bantul, dirinya memang sempat ke Jakarta dan Bandung. Ketika sampai di Bantul, dia jatuh sakit lalu dinyatakan positif Covid-19.