Tegal, Gatra.com - Pandemi Covid-19 tidak terlalu berdampak terhadap produsen sarung di Kota Tegal, Jawa Tengah. Kendala yang dialami hanya waktu pengiriman.

Salah satu produsen sarung di Kota Bahari, PT Asaputex, bahkan meningkatkan produksi dan menambah karyawan karena permintaan sarung terutama sarung goyor atau alat tenun bukan mesin (ATBM) dari pasar domestik maupun luar negeri tetap tinggi.

"Saya lihat untuk ATBM masih kekurangan produk karena banyak perusahaan yang tutup. Akhirnya kita malah menambah karyawan dan produksi ATBM. Dalam satu bulan ini, ada peningkatan produksi hampir 20 persen," kata pemilik PT Asputex, Jamaludin Al Katiri, Sabtu (4/4).

Jamaludin mengatakan, penambahan karyawan dan produksi tersebut untuk memenuhi permintaan sarung tenun dari pasar luar negeri yang tetap tinggi. Permintaan itu datang dari sejumlah negara di Afrika, Timur Tengah dan Asia.

"Ekspor permintaan masih tinggi, cuma ada pending di pengiriman karena di luar negeri lebaran itu bukan Idulfitri tapi Idul Adha. Pengiriman kita tidak setop, malah meningkat 20 persen. Biasanya kirim tiga kontainer, satu bulan ini sudah empat kontainer," ungkapnya.

Menurut Jamaludin, pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara hanya berdampak pada waktu pengiriman yang lebih lama ke negara-negara tujuan ekspor.

"Yang jadi kendala cuma waktu pengiriman. Dulunya kontainer ke Afrika bisa 30 hari sekarang 60 hari karena harus transit transit. Mungkin ada pemeriksaan atau apa yang kita tidak tahu," ujarnya.

Kendala serupa juga dialami dalam pengiriman untuk pasar dalam negeri. Hal ini karena terbatasnya jumlah kapal pengiriman dan banyak perusahaan ekspedisi yang menghentikan operasional.

"Permintaan masih ada. Yang terhambat pengiriman antar luar pulau. Dulunya kapal pengiriman setiap hari ada, sekarang hanya satu minggu sekali. Jadi mau ngirim minggu ini terangkutnya minggu depan atau dua minggu lagi," ucap Jamaludin