Home Kesehatan Pembelian Terkendala Pajak, RS Sardjito Bikin APD Mandiri

Pembelian Terkendala Pajak, RS Sardjito Bikin APD Mandiri

Sleman, Gatra.com - Terbatasnya jumlah alat pelindung diri (APD) selama sepekan terakhir membuat RSUP Dr Sardjito Yogyakarta memenuhi kebutuhan APD secara mandiri. Pembelian APD turut terkendala aturan pajak.
 
"Kami ini mau membeli APD kesulitan. Kita punya uang, tapi pabrik atau perusahaan yang punya APD bilang tidak ada semua. 'Habis, habis.' Seminggu terakhir paling parah," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr.Sardjito Banu Hermawan saat dihubungi Gatra.com, Jumat (3/4).
 
Menurut Banu, kebutuhan APD secara perorangan sebenarnya dapat dipenuhi. Namun karena RSUP Dr Sardjito rumah sakit pemerintah, pembelian perorangan tidak bisa diterapkan karena aturan perpajakan.
 
RSUP Dr. Sardjito memang mendapat bantuan APD dari pemerintah pusat, terakhir berupa 100 coverall. Sumbangan dari masyarakat juga mengalir. Namun, kata Banu, bantuan itu tidak cukup memenuhi kebutuhan harian 250 tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
 
Dalam sehari, Banu merinci, RSUP Dr.Sardjito membutuhkan 134 baju coverall sekali pakai, 6.340 masker medis tiga lapis, 395 masker N-95, 134 tudung medis, 134 sepatu, 7.842 sarung tangan non-steril, 1.234 sarung tangan panjang steril, 17 visor, dan 267 botol hand sanitizer.
 
"Sumbangan dari masyarakat didominasi masker N-95 teknis. Meskipun nanti dipakai, masker itu bukan untuk digunakan tenaga kesehatan yang langsung berhubungan dengan penanganan Covid-19," kata Banu.
 
Untuk memenuhi kebutuhan APD, Unit Rehabilitasi Medik RSUP Dr.Sardjito memproduksi 300 pelindung muka selama tiga hari ini. Produksi ditargetkan mencapai 500 unit pada pekan depan. 
 
Wakil Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana mengatakan, 1.180 dari 4.000 APD telah terdistribusi ke sejumlah rumah sakit rujukan. Sebanyak 4.500 rapid diagnose test (RDT) juga telah disalurkan.
 
Pada 28 Maret, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menerima 4.000 APD dan 14.400 RDT dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Jumlah APD yang diberikan ke tiap rumah sakit berbeda-beda karena APD dikirim berdasarkan jumlah kebutuhan yang diajukan ke kami," kata Biwara.
 
Biwara menyebut RSPAU Dr. S Hardjolukito menerima paling banyak APD yakni 325 unit. Adapun RS Hermina menerima paling sedikit, yaitu 10 APD. Adapun 1.180 RDT sudah disalurkan ke Kabupaten Gunungkidul, 1.060 RDT ke Sleman, 800 RDT ke Kulonprogo, 760 RDT ke Bantul, dan 620 RDT ke Kota Yogyakarta.
 
"Kita juga mendapatkan tambahan APD sebanyak 1.500 coverall dan cover shoes serta 7.500 masker siap didistribusikan," ujarnya.
 
313