Semarang, Gatra.com - Wabah Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia diprediksikan akan segera mereda di minggu pertama hingga kedua April 2020.
Prediksi ini diungkapkan guru besar dan Ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan Universita Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Prof. Dr. Andreas Lako.
Menurunya, hal ini dari hasil analisa prosentase jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 menunjukkan tren mulai menurun sejak minggu ketiga Maret hingga awal April 2020 mulai menurun cukup signifikan yakni dari 18%-21% ke level 10%-11%.
“Apabila penurunan stabil hingga minggu kedua April mendatang, maka saya prediksikan pada akhir Mei 2020 Indonesia pulih dari wabah Covid-19,” katanya, Kamis (4/2).
Wabah Covid-19 di Indonesia sesungguhnya mulai awal Februari 2020 dengan puncak paparannya sudah terjadi pada pertengahan hingga minggu ketiga Maret 2020.
Lebih lanjut Prof. Andreas, menyatakan asalkan tidak ada lagi kebijakan pemerintah daerah (Pemda) yang blunder yang menyebabkan kasus Covid-19 bertambah banyak, maka Indonesia akan dapat pulih.
“Prof. Michael Levitt, seorang ahli Biofisika dari Stanford University, Amerika Serikat juga telah memprediksikan bahwa negara-negara yang sedang terkena wabah Covid-19 akan segera mereda,” ujarnya.
Menurut Andreas, desakan sejumlah pihak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan lockdown negara seperti dilakukan 23 negara lainnya atau melakukan karantina wilayah provinsi dan kabupaten/kota secara ketat sangat tidak rasional.
Pemberlakukan lockdown dan karantina wilayah akan berpotensi menimbulkan permasalahan serta risiko yang sangat serius bagi masyarakat, dunia usaha, dan membahayakan negara.
Indonesia, lanjutnya harus belajar dari kegagalan Italia, Spanyol, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat serta sejumlah negara yang menerapkan lockdown justru meningkatkan jumlah masyarakat yang terpapar dan meninggal dunia akibat Covid-19.
Di India kebijakan lockdown bahkan mengakibatkan kekacauan secara nasional. Di Italia dan Spanyol saat ini mulai muncul kemarahan rakyat dan upaya-upaya untuk menjatuhkann pemerintahan.
“Langkah Presiden Jokowi memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah keputusan yang baik dan tepat,” ungkapnya.
Kebijakan tersebut menjadi solusi terbaik dan efektif dalam mencegah meluasnya penularan dan daya bunuh wabah Covid-19 terhadap masyarakat di berbagai daerah.
“Bila pelaksanaan PSBB berhasil, maka kasus positif Covid-19 di Indonesia akan mereda. Geliat ekonomi dan aktivitas masyarakat bisa pulih kembali,” kata Andreas.