Jakarta, Gatra.com - Pasien positif Covid-19 di Jawa barat terus meningkat. Berdasarkan data Covid-19.go.id per 2 April 2020, kasus positif Covid-19 di Jawa Barat mencapai 223 orang. Pasien yang meninggal 25 orang, lebih banyak dari pasien sembuh, hanya 21 orang.
Tingginya pasien yang meninggal, diduga karena ketidaksiapan alat medis dan fasilitas ICU khusus pasien Covid-19. Umumnya untuk menangani pasien Covid-19, ruang ICU harus memiliki alat medis seperti ventilator, suction dan Syringe Pump.
Rumah Sakit Paru Rotinsulu, di Bandung misalnya, hanya punya satu ruang ICU dan satu ventilator buat pasien Covid-19. Untuk isolasi, RS Rotinsulu hanya punya 15 tempat tidur. Padahal RS Rotinsulu adalah satu dari 34 rumah sakit rujukan yang ditetapkan di Jawa Barat. “Semua sedang kita persiapkan, terimakasih,” kata Direktur Utama RS Rotinsulu, Dr Edi Sampurno, Kamis (2/4).
Sementara Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin mengklaim siap menjadi rumah sakit khusus rawat pasien Covid-19. Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin, dr. R. Nina Susana Dewi mengatakan, satu lantai di Gedung Kemuning, RS Hasan Sadikin, akan difungsikan untuk pasien Covid-19.
Jika pasien membludak, pihak RS Hasan Sadikin akan menggunakan seluruh Gedung Kemuning yang memiliki 6 lantai untuk pasien Covid-19. “RS Hasan Sadikin sebagai RS rujukan infeksi, tentu kita harus mempersiapkan secara optimal,” kata Nina.
Berdasarkan pengakuan seorang dokter senior Rumah Sakit Hasan Sadikin, pengalihan satu Gedung RS Hasan Sadikin untuk pasien Covid-19 kurang mendapat dukungan pemerintah setempat. Karena, pemerintah daerah tidak mendukung penyediaan alat-alat medis untuk ruang ICU pasien Covid-19. Meskipun pihak RS Hasan Sadikin membantah hal tersebut. “Itu tidak benar,” ujar Nina.
Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang masih kurang untuk mengadakan fasilitas ICU Covid-19. Berdasarkan Rapat penyusunan Usulan Anggaran Belanja tidak Terduga (BTT) Dinas Kesehatan Jawa Barat tanggal 15 Maret 2020, Pemprov Jawa Barat tidak menganggarkan BTT untuk fasilitas ICU Covid-19.
Dari notulen yang diterima Gatra.com, jenis alat yang diusulkan masuk anggaran BTT seperti, Covid-19 test kit, Realtime PCR, thermal scanner, hefafilter, pasien monitor, APD dan Magnahelix. Total anggaran yang diusulkan sebanyak Rp48,24 miliar.
Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, mengakui Jawa Barat darurat alat medis penanganan pasien Covid-19. “Betul karena ini semua rebutan sedunia untuk cari ventilator,” ujarnya.