Home Kesehatan Kala Wabah Covid-19, Korban DBD di Gunungkidul Bertambah

Kala Wabah Covid-19, Korban DBD di Gunungkidul Bertambah

Gunungkidul, Gatra.com – Dua penyakit mengancam warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain wabah Covid-19, saat ini Gunungkidul juga mewaspadai demam berdarah dengeu (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan DBD kembali menelan korban jiwa setelah tiga orang meninggal pada awal Maret 2020. “Bertambah satu orang, jadi total ada empat yang meninggal dunia karena DBD,” kata Dewi saat dihubungi Gatra.com, Kamis (2/4).

Ia mengatakan warga perlu mewaspadai DBD karena siklus DBD lima tahunan di Gunungkidul memuncak tahun ini. Sebelumnya DBD terjadi pada 2016 hingga mencapai 1.154 kasus. Tahun ini, hingga Maret tercatat sudah lebih dari 300 kasus.

Dewi menyebut, selain DBD, Covid-19 juga tetap diwaspadai karena saat ini ada 735 orang dalam pemantauan (ODP), sembilan pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat, dan satu orang positif Covid-19.

Pasien positif Covid-19 tersebut masih diisolasi di RSUD Wonosari dan berangsur sehat. “Kondisi pasien positif sangat bagus dan masih dirawat menunggu hasil lab yang tak kunjung keluar,” ucapnya.

Namun dua PDP di Gunungkidul telah meninggal dunia. Jumlah ODP pun meningkat signifikan setiap hari. Sebelumnya, pada Selasa (31/3) ada 653 orang, kemudian menjadi 704 orang pada Rabu (1/4) kemarin.

Sebagai upaya mencegah Covid-19 dan DBD, Dinas Kesehatan Gunungkidul memaksimalkan layanan puskesmas di setiap kecamatan. Dua rumah sakit pun menjadi rujukan pasien Covid-19 yakni RSUD Wonosari dan RS Panti Rahayu.

 

143