Home Kesehatan Warga Tak Perlu Takut Ada Tempat Observasi Covid-19

Warga Tak Perlu Takut Ada Tempat Observasi Covid-19

Surabaya, Gatra.com - Pemprov Jatim menjamin proses observasi terhadap orang yang diduga terpapar Covid-19 tidak akan menularkan virusnya kepada orang lain. Hal itu menanggapi, penolakan warga atas rencana penggunaan Puskesmas Sidodadi di Sidoarjo, Jawa Timur untuk tempat observasi bagi orang-orang yang diduga terpapar Covid-19.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, tidak semua orang dalam pengawasan (ODP) dirawat di rumah sakit. Beberapa ODP melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing tergantung kebutuhan perawatan medisnya.

"Ada pengawasan yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur, untuk melakukan operasi lapangan. Jadi, Kodam, Korem, Polda Jawa Timur, Polrestabes setempat, semuanya sudah ter-set up (untuk membantu proses observasi ODP)," kata Emil di Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (4/1).

Maka dari itu, Emil menegaskan bahwa rumah sakit yang menjadi lokasi observasi bukan berarti 100 persen terpapar Covid-19. Dirinya meminta masyarakat tidak melabeli rumah sakit yang dijadikan lokasi observasi dengan stigma negatif.

Direktur Utama RSU dr. Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, pihak terus memberikan edukasi untuk menghilangkan stigma mengatif dikalangan masyarakat. Joni kembali menuturkan bahwa Covid-19 menular melalui droplet atau percikan dari mulut atau hidung pasien.

Asal ruangan observasinya tertutup, tidak ada orang sehat yang mendekat dan tim medis melengkapi diri dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai, maka tidak akan ada penularan. Apalagi, tambahnya, pedoman berupa informasi pencegahan Covid-19 juga dapat diakses siapa saja.

"Kami sudah beberapa kali memberikan pengertian kepada masyarakat. Kemudian, ada lima pedoman (pencegahan Covid-19) dari Kementerian Kesehatan," jelas Joni.

Sebagai informasi, penyebaran Covid-19 di Jawa Timur masih berlanjut. Hari ini, jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 menjadi 103 dari yang sebelumnya tercatat hanya 93 orang.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah menjadi 536 dari yang sebelumnya tercatat sebanyak 420 orang. Sementara itu, ada lima pasien lagi yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sehingga, jumlah total pasien yang sembuh menjadi 22 orang. Dengan puluhan pasien dinyatakan sembuh, hanya ada satu pasien berusia 50, warga Surabaya yang dinyatakan meninggal dengan penyakit bawaan seperti diabetes dan hipertensi.

411