Semarang, Gatra.com-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Tengah memberikan bantuan sebanyak 20 ribu buah masker dan 1.850 liter hand sanitizer.
Bantuan maskar dan hand sanitizer untuk pencegahan Virus Corona atau Covid-19 tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) Jateng Muhammad Iqbal kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh Semarang, Rabu (1/4).
Muhammad Iqbal mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian kalangan BUMD Jateng terhadap wabah Virus Corona.
Menurutnya, sebanyak 11 BUMD di Jateng dari sektor perbankan dan non-perbankan berperan aktif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami juga akan membuat tandon air , beserta hand sanitizer di beberapa titik di pasar, perumahan, dan alun-alun yang berpotensi penyebaran wabah Corona,” katanya.
Lebih lanjut, Iqbal, menyatakan BUMD Jateng telah menyerahkan bantuan dengan total Rp415 juta dan akan ditambah lagi untuk pencegahan penyebaran Virus Corona.
“Bantuan berupa pembuatan tandon air dan cairan pembersih tangan di pasar tradisional, dan titik keramaian lainnya,” ujarnya.
Direktur PT PRPP Jateng, Titah Listorini menambahkan masing-masing BUMD telah melakukan gerak kepedulian seperti menyerahkan bantuan makanan nasi kepada tukang gojek daring dan lainnya.
Menanggapi bantuan dari BUMD Jateng ini, Ganjar Pranowo, menyatakan bantuan 1.850 liter cairan hand sanitizer dan 20 ribu buah masker akan dibagikan ke pihak yang membutuhkan.
“Kepekaan BUMD Jateng terhadap kondisi masyarakat merupakan patut diapresiasi. Harapan kami nantinya membantu masyarakat terus menerus termasuk logistiknya,” ujar Ganjar.
Orang nomor satu di Jateng ini, menyatakan untuk kebutuhan alat pelindung diri (APD) berupa coverall atau baju hamzat untuk petugas medis yang menangangi pasien Virus Corona di rumah sakit dapat diatasi.
Menurut Ganjar, gabungan para pelaku usaha kecil dan menengah (UMK) di Jateng telah mampu memproduksi APD berupa coverall sebanyak 10 ribu buah per hari.
“Para UKM binaan Bank Jateng yang sebagian besar dari Klaten sehari-hari memproduksi baju lurik dan batik mengetahui banyak rumah sakit kekurangan APD kemudian membuat APD coverall dengan bantuan dana dari Bank Jateng,” jelas dia.
Mengenai kualitas APD buatan UMK, menurut gubernur, sudah bagus dan memenuhi standar minimal yaitu tahan air atau waterproof.
Tidak hanya APD coverall, UKM tersebut juga memproduksi masker dengan kualitas masker waterproof dengan harga terjangkau.
“Harganya sekiatar Rp2.000 hingga Rp3.000 per buah Produknya tidak terlalu buruk bisa jadi alternatif jika rumah sakit atau puskesmas jika memerlukan,” ujar Ganjar.