Semarang, Gatra.com - Selama berjuang terbaring di RSPAD Gatot Subroto melawan sakit kanker yang dideritanya, Bob Hasan masih memikirkan nasib para petani kelapa yang ada di Cilongok Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Juru bicara keluarga Bob Hasan dalam upacara pemakamam, Suryopratomo, menceritakan sosok Bob Hasan yang masih memikirkan nasib para keluarga pra sejahtera. Bob dikenal gemar mempopulerkan potensi lokal suatu daerah, termasuk gula merah Cilongok Banyumas.
Menurut jurnalis senior itu, Bob ingin mendirikan pabrik gula merah dan tapioka sebelum ramadhan tahun ini bagi petani kelapa dan ketela Cilongok.
"Sampai terakhir beliau sedang sakit yang selalu disampaikan kepada saya adalah kapan pabrik gula merah dan tapioka di Cilongok Banyumas bisa diresmikan," bebernya.
Sebenarnya, kata Suryopratomo, Bob Hasan berencana akan meresmikan pabrik gula merah dan tapioka pada Februari kemarin. Bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke 89 pada 24 Februari 2020.
Namun, karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh maka peresmian sedianya akan dilangsungkan menjelang Ramadhan tahun ini.
Menurut Suryopratomo, ada kebiasaan Bob Hasan menjelang Ramadhan selalu nyekar di makam bapak asuhnya sedari kecil, Jenderal (Anumerta) Gatot Soebroto di Ungaran Kabupaten Semarang.
"Sehingga kami mencoba menghibur, kita tunggu saja sebelum Ramadhan, karena sebelum Ramadhan rutinnya Pak Bob itu nyekar di makam Pak Gatot, dan sekalian kita nyekar kita buat acara di Cilongok," katanya.
Apa dikata, Tuhan berkehendak lain, pabrik seluas 1.700 meter persegi untuk pabrik gula komunal di Cilongok yang digagas Yayasan Damandiri, urung diresmikan lantaran Ketua Dewan Pembina Yayasan Damandiri Bob Hasan telah berpulang, Selasa (31/3).
"Dalam sepuluh tahun terakhir mungkin pikiran beliau itu hanya bagaimana menyelesaikan tugas yang diberikan Pak Harto mengelola Yayasan Damandiri untuk meningkatkan keluarga yang prasejahtera," katanya.
Sekedar informasi, keberadaan pabrik gula merah juga akan dilengkapi dengan koperasi untuk memotong rantai distribusi lebih efektif penderes nira di Desa Cilongok. Di areal tersebut disebar 3000 bibit kelapa, sorgum, dan ketela pohon.
Adanya sorgum, akan menggantikan bahan baku impor gandum selama ini, sebagai substitusi dengan tepung tapioka sorgum. Koperasi juga akan menyerap singkong dari petani dengan menawarkan harga lebih tinggi dibanding menjual singkong ke pengepul.
Yayasan berharap petani bisa menjual langsung tidak melalui tengkulak sehingga penghasilan dan keuntungan bisa bertambah.
"Jadi pesan terakhirnya adalah bagaimana kemudian masyarakat di Jawa tengah ini yang terutama kelompok masyarakat prasejahtera bisa sejahtera. Beliau ini orang yang tidak pernah finish dedikasinya kepada bangsa dan negara," tuturnya.