Kupang, Gatra.Com – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ) mengambil langkah pencegahan Coronavirus Disease (Covid) -19. Salah satunya adalah dengan menutup sementara 55 pasar tradisional atau pasar desa.
“Ya, sebagai langkah mengamankan protokol Covid -19, salah satunya adalah kami menutup semua pasar tradisional mingguan atau pasar desa yang tersebar di Kabupaten TTS. Ini untuk menghindari terjadinya perkumpulan massa. Penutupan ini pun tanpa batasan waktu,” kata Bupati TTS, Epy Tahun, Rabu (1/4).
Dia menyebutkan, penutupan 55 pasar tradisional di desa ini juga sudah disosialisasikan. Didahului dengan rapat bersama para camat dan kepala desa. Dalam rapat itu disepakati bersama untuk menutup untuk sementara semua pasar-pasar tradisional di desa.
Baca juga: ASN yang Pulang dari Jakarta dan Bali Dirumahkan 14 Hari
“Penutupan 55 pasar tradisional atau pasar desa ini telah disosialisasikan di masyarakat. Karena itu, dalam rapat bersama itu disepakati untuk ditutup. Ini semata-mata untuk menyelamatkan masyarakat terkait Covid-19 ini,” ujar Epy.
Menurutnya, penutupan 55 pasar desa ini untuk mecegah penyebaran Covid -19 dan sudah sesuai protokol penanganan Covid-19. Karena di dalam pasar itu berkumpul banyak orang, baik penjual dan pembeli. Ini tentunya sangat rentan terjadi peneyebaran virus Covid-19.
“Jadi kami berusaha mencegah terjadinya perkumpulan massa dalam jumlah banyak. Karena sangat rentan dan bisa terjadi penularan, penyebaran virus Covid -19 ini. Di pasar itu ada banyak yang datang baik pembeli dan penjual. Jadi penutupan pasar ini adalah salah satu langkah tepat,” ujarnya.
Mengenai batasan waktu kapan 55 pasar desa ini dibuka kembali, Epy mengatakan, tergantung situasi dan kondisi perkembangan virus Covid -19.
Baca juga: Perkembangan Kasus Corona di NTT Jumlah ODP Terus Meroket
“Pasti suatu saat akan dibuka kembali. Namun tergantung perkembangan virus ini. Kalau sudah redah dan diputuskan oleh pemerintah dalam hal ini tim gugus Covid, bahwa sudah mulai aman maka pasar akan kami buka kembali,” katanya.
Untuk sementara ujar, Bupati Epy, satu-satunya pasar yang masih dibuka hanya Pasar Inpres Soe. Karena pasar ini dilengkapi petugas tim gugus yang siaga dan terus memantau aktivitas para pengunjung.
“Jadi Pasar Inpres Soe tetap dibuka. Ada petugas gugus Covid-19 siaga dan bertugas di Pasar. Mereka dilengkapi peralatan lengkap. Selain itu, setiap hari pasar ini juga selalu disirami disinfektan,” ungkap Epy.