Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, selama seminggu terakhir aliran dana asing yang keluar dari Indonesia atau outflow, sudah mulai masuk lagi. Bahkan, sudah ada aliran dana asing yang masuk atau inflow, melalui Surat Berharga Negara (SBN) yang dilelang oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Memang outflow seminggu terakhir mereda. Bahkan, sekarang sudah mulai ada inflow. Antara lain dari lelang SBN hari ini, oleh Menkeu. Saya mendapatkan kabar, dimenangkan Rp22,2 triliun dari target Rp15 triliun, karena memang bid-nya (penawaran yang masuk dari investor) itu Rp35,15 triliun,” ujarnya, dalam video conference, di Jakarta, Selasa (31/3).
Dari angka itu, lanjut Perry, menunjukkan bahwa minat investor asing untuk pembelian SBN masih cukup tinggi. Begitu juga dengan kepanikan para investor terhadap wabah virus Corona baru atau Covid-19 yang kini telah menyebar hampir di seluruh dunia sudah mulai mereda.
Menurut Perry, hal itu terjadi karena berbagai stimulus fiskal yang diberikan oleh negara-negara di dunia. Dengan langkah-langkah stabilisasi yang juga telah diambil oleh berbagai bank sentral, termasuk juga Bank Indonesia.
“Kepanikan-kepanikan ini yang membuat outflow, tapi Alhamdulillah, dengan berbagai langkah dari stimulus fiskalnya berbagai negara, langkah-langkah stabilisasi dari bank sentral, termasuk yang di Indonesia itu memang kepanikan itu mereda, meskipun ketidakpastian masih tinggi,” katanya.
Meski begitu, Perry mengakui, hingga hari ini masih terjadi outflow, baik di pasar SBN maupun di pasar saham. Dia merinci, outflow yang terjadi pada pasar SBN sebesar Rp131,1 triliun selama tahun berjalan (year to date/ytd). Sedangkan outflow di pasar saham terjadi sebanyak Rp9,9 triliun (ytd).
“Kalau akumulasinya, year to date, itu memang masih terjadi net outflow. Kalau kita lihat, net outflow ytd itu dari portofolio investasi, baik saham, maupun obligasi (SBN), outflow totalnya adalah 145,1 triliun,” ujar Perry.