Home Kesehatan Industri Sawit di Siak Menjerit Jika Diberlakukan Lockdown

Industri Sawit di Siak Menjerit Jika Diberlakukan Lockdown

Siak, Gatra.com - Industri kelapa sawit di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, bakal terpukul jika pemerintah daerah setempat memberlakukan lockdown untuk memutus rantai penyebaran wabah virus corona (Covid-19). 
 
"Tentu berpengaruh. Tidak hanya kita saja, masyarakat umum juga akan berpengaruh jika lockdown diberlakukan," kata Administrator PT Kimia Tirta Utama (Astra Group), Ahmad Zulkarnain kepada Gatra.com, di Siak, Selasa (31/3).
 
Buktinya kata Zulkarnain seperti Malaysia. Setelah negara itu mengumumkan lockdown mulai Rabu 18 Maret hingga 31 Maret 2020, sektor usaha sawit di negeri itu berhenti total selama dua minggu dan berpengaruh pada produsen minyak Sawit (CPO). 
 
"Contoh di kita saja. Kendati situasinya seperti saat ini, secara umum tidak berpengaruh. Tapi kalau ada kebijakan lockdown, sudah dapat dipastikan berpengaruh," kata dia.
 
Ia juga mengatakan, sampai saat ini tetap menampung buah sawit dari masyarakat. "Pada prinsipnya, kita tidak pernah membatasi buah dari masyarakat, selama memenuhi syarat, tetap kita terima kendati situasi seperti ini," kata dia.
 
Terpisah, Bupati Siak Alfedri mengatakan, belum kepikiran memberlakukan lockdown di Kabupaten Siak. Ia mengaku masih mempertimbangkan beberapa aspek dampak kebijakan tersebut. 
 
"Saya juga sudah diingatkan oleh Gubernur Riau Syamsuar soal dampak dari lockdown. Dan saya sudah pikirkan, akan berdampak pada semua lini terkhusus ekonomi jika diberlakukan. Maka itu, belum kepikiran ke arah sana," kata Alfedri .
 
Untuk diketahui, lockdown adalah protokol krisis yang menghindari orang, barang atau informasi untuk meninggalkan suatu area yang terinfeksi. Bila lockdown diberlakukan untuk suatu wilayah, artinya seluruh penduduk di wilayah tersebut dilarang untuk meninggalkan wilayahnya dan orang luar juga dilarang masuk ke wilayah tersebut.
638